Cara Mendiagnosa Kanker Sarkoma Ewing dan Pengobatannya
Kita mungkin masih merasa asing dengan penyakit sarkoma ewing. Beberapa waktu lalu penyakit ini banyak diperbincangkan karena kisah salah seorang remaja asal Filipina, Joy Arcilla, harus kehilangan sebelah tangannya karena penyakit tersebut yang awalnya ditandai oleh bentol kecil.
Sarkoma ewing termasuk kanker tulang yang sangat langka di Indonesia. Sementara itu, menurut data publikasi ilmiah Achmad Fauzi Kamal dari Departemen Ortopedi dan Traumatologi RSCM, pada tahun 2011 menyatakan kejadian ini hanya terdapat 0,3 kasus per satu juta remaja usia 15-19 tahun di Negeri Paman Sam.
Lebih jauh, Achmad mengatakan jika kanker ini juga lebih sering menyerang ekstremitas atau tulang gerak yang terdapat pada lengan atau kaki. Juga tulang penyusun dinding dada seperti iga, kepala, dan leher. Jika ganas, maka sarkoma ewing juga bisa menyerang anggota organ lainnya.
Selain itu, ia juga menambahkan, beberapa gejala kanker sarkoma ewing antara lain demam, anemia, peningkatan laju pengendapan darah, nyer pinggung, gangguan kecing, dan buang air besar.
Berdasarkan lokasi terjadinya kanker, kanker sarkoma ewing dapat dibagi menjadi beberapa bagian, diantaranya yaitu :
- Tumor Askin. Ini merupakan tumor jenis pPNET yang terjadi pada bagian dada.
- Kanker tulang weing. Sekitar 87% kanker sarkoma Ewing muncul di tulang, seperti tulang panggul atau paha. Kanker sarkoma Ewing juga dapat terjadi pada tulang rusuk dan tulang selangka.
- Peripjeral Primitive Neuroectodermal tumor (pPNET). Sarkoma ewing jenis ini terjadi pada jaringan saraf dan dapat ditemukan di dberbagai organ tubuh.
- Kanker jaringan lunak (extraosseous). Sarkoma ewing jenis ini terjadi pada jaringan lunak di sekitar tulang seperti otot atau tulang rawan. Sarkoma ewing extraosseous dapat ditemukan di jaringan lunak di sekitar tangan, kaki, kepala, leher, dan perut.
Cara Mendiagnosa Kanker Sarkoma Ewing
Untuk mengetahui apakah Anda mengidap penyakit kanker sarkoma ewing atau tidak, maka diperlukan beberpa pameriksaan seperti :
Pemeriksaan fisik. Pemeriksaan fisik merupakan langkah diagnosis pertama yang akan dilakukan oleh dokter untuk mengecek keberadaan sarkoma Ewing pada pasien. Dokter akan mengecek bagian badan yang mengalami nyeri, pembengkakan, benjolan, atau kemerahan.
Pemindaian. Pemeriksaan pemindaian digunakan untuk memperkirakan keberadaan jaringan yang mengalami keganasan pada anggota badan. Metode-metode yang bisa digunakan untuk memindai keberadaan sarkoma ewing adalah :
- Foto rontgen. Foto rontgen digunakan untuk mendapatkna gambaran organ dari jaringan tubuh, sehingga dapat diperkirakan letak dan jenis keganasan. Jika dari hasil pemeriksaan ini diduga pasien mengidap sarkoma ewing, maka selanjutnya dapat digunakan metode pemindaian lain untuk pemeriksaan lebih lanjut.
- Scan tulang. Pemeriksaan ini bertujuan untuk menemukan sel kanker di dalam tulang pasien. Cairan kontras radioaktif akan disuntikkan ke dalam tulang melalui vena yang kemudian akan berkumpul di jaringan kanker pada tulang tersebut. Kontras radioaktif yang berkumpul pada jaringan kanker akan terdeteksi oleh alat pemindai, sehingga terbentuk gambaran yang leih rinci.
- MRI. Pemeriksaan MRI digunakan untuk mendapatkan gambaran rinci dari organ dalam tubuh, serta mendeteksi keberadaan dan lokasi jaringan tumor.
- CAT/CR scan. Metode pemindaian menggunakan CT scan hampir mirip dengan metode foto rontgen, namun dengan hasil gambar yang lebih rinci dan akurat.
- PET scan. Metode pemindaian PET scan adalah dengan menginjeksikan glukosa radioaktif pada organ yang diduga mengalami kanker. Organ tersebut kemudian dipindai menggunakan PET scanner untuk mendeteksi penyerapan gula radioaktif. Sel-sel kanker akan tampak lebih terang pada pemindaian, karena sel-sel tersebut mengambil dan menggunakan gula lebih banyak dibandingkan sel-sel normal.
Biopsi. Biopsi dilakukan dengan mengambil sampel jaringan dari organ yang diduga mengalami kanker. Sampel jaringan ini kemudian dilihat di bawah mikroskop untuk mengevaluasi keberadaan kanker. Biopsi juga bisa dilakukan pada sumsum tulang menggunakan jarum (bone marrow aspiration). Biopsi bisa dilakukan pada pasien dengan menggunakna anestesi umum ataupun lokal.
Pengobatan Kanker Sarkoma Ewing
Sebelum diberikan pengobatan tertentu, dokter akan melakukan evaluasi terhadap pasien sarkoma ewing untuk menentukan pengobatan yang tepat dan efektif. Pengobatan yang dilakukan untuk mengatasi kanker sarkoma ewing yaitu dengan kemoterapi. Tindakan ini bertujuan untuk memperkecil ukuran tumor dan benjolan kanker.
Setelah mengecil, tindakan selanjutnya yang bisa dilakukan adalah pembedahan untuk mengambil bagian tubuh yang terdapat sel kanker di dalamnya. Kemudian dilakukan kembali kemoterapi untuk memusnahkan sel kanker yang tersisa.
Selain kemoterapi, pasien kanker juga bisa melakukan radioterapi sebelum dan sesudah pembedahan. Walaupun umumnya menjadi rangkaian dari kemoterapi, namun tindakan ini juga bisa dilakukan sendiri tanpa proses pembedahan.
Setelah serangkaian pengobatan dilakukan, The American Cancer Society melaporkan bahwa tingkat kelangsungan hidup penderita kanker untuk mencapai 5 tahun adalah sekitar 70%. Namun, jika kanker telah menyebar (metastasis), tingkat kelangsungan untuk mencapai 5 tahun adalah 15%-30%. Hal ini turut dipengaruhi oleh diagnosis, ukuran dan lokasi tumor yang terbentuk, riwayat kanker sebelumnya serta pemulihan ataupun tindakan medis yang dilakukan pasien.
By Sri Maryati - Tips Jum'at, 11 Mei 2018 11:45:15