Penyebab Konstipasi Pada Bayi Dan Cara Mengatasinya
Kenali penyebab konstipasi pada bayi.
Setiap bayi mempunyai siklus dengan pola tertentu. Termasuk siklus buang air besar. Sebagai orang tua, Anda harus mengetahui bagaimana siklus buang air besar pada si buah hati. Pola buang air besar ini penting diketahui agar saat terjadi kondisi di luar kebiasaan, Anda bisa mendeteksi sesuatu yang tidak normal seperti bayi susah buang air besar atau konstipasi pada bayi.
Ketika bayi maupun anak susah buang air besar, hal ini patut diwaspadai. Yang pertama harus ditelaah adalah mengenai pola makan, minum, aktivitas, serta seberapa cepat kemampuan bayi mencerna setiap makanan dan minuman yang masuk. Umumnya jika salah satu faktor yang disebutkan tadi berubah, maka telat buang air besar bisa saja terjadi.
Meski demikian, perubahan kebiasaan buang air besar pada bayi ada toleransinya. Jika frekuensinya kurang dari tiga kali seminggu, berbentuk keras meski frekuensi tidak berubah, serta bayi tampak kesakitan saat buang air besar, hal ini bisa dipastikan bayi mengalami konstipasi. Bayi yang berumur 0 sampai 5 bulan dan masih mengonsumsi air susu ibu, buang air besar seminggu sekali masih normal.
Selain itu, gejala lain yang menandakan bayi terkena konstipasi adalah bayi akan lebih rewel dan lebih sering menangis. Pada kasus yang lebih parah, bisa terdapat bercak darah pada popok bayi yang dikarenakan dinding rektum robek karena feses yang keras. Anda sebaiknya mengenali penyebab konstipasi pada bayi.
- Makanan padat. Umumnya, bayi di atas enam bulan sudah diberi makanan pendamping ASI. Beralih mengonsumsi makanan padat bisa membuat sistem pencernaan bayi kaget dan memberi dampak susah buang besar.
- Susu formula. Bayi yang biasa diberi ASI lalu pindah menjadi minum susu formula juga rentan terkena konstipasi. Wajar terjadi karena adanya perbedaan kandungan susu formula dan ASI. Sebagai orang tua, patut bijak dalam memilih susu formula untuk bayi. Tidak hanya menganalisis kandungan di dalamnya, perhatikan pula respon tubuh bayi terhadap susu formula tersebut.
- Dehidrasi. Bayi umumnya menghidrasi tubuhnya sendiri lewat makanan dan minuman yang dikonsumsi, termasuk ASI. Jika bayi tidak cukup mendapatkan cairan dalam tubuhnya, maka bisa berakibat feses menjadi keras.
Lalu bagaimana cara mengatasi konstipasi pada bayi? Ada berbagai cara bisa dilakukan salah satunya dengan memijat perut bayi. Anda bisa memulainya dengan memijat bagian bawah pusar bayi, yakni sekitar tiga jari dari pusar. Lakukan dengan lembut. Pastikan buah hati Anda rileks dan tidak merasa kesakitan. Hal lain yang bisa dilakukan adalah dengan membuat anak aktif, mengombinasikan makanan dengan yang banyak serat, memandikan dengan air hangat, serta mengganti susu formula. Semoga informasi kesehatan ini bermanfaat untuk anda.
By Nida Saripah - Ibu Dan Anak Sabtu, 27 Agustus 2016 11:31:15