Pilihan Jenis Terapi yang Tepat untuk Mengatasi Leukemia
Akhir-akhir ini dunia hiburan Tanah Air dihebohkan dengan berita mengenai putri Denada, Shakira Aurum, yang didiagnosis mengalami penyakit leukemia dan saat ini sedang menjalani perawatan di salah satu rumah sakit di Singapura. Banyak pihak yang tidak menyangka jika anak Denada yang baru berusia 5 tahun bisa mengidap leukemia.
Denada menjelaskan jika sebelumnya Shakira sempat mengalami demam dan pembengkakan di beberapa bagian tubuhnya. Ia tidak menyangka jika itu merupakan salah satu gejala leukemia.
Lalu, bagaimanakan cara pengobatan yang bisa dilakukan untuk membantu mengatasi leukemia ? Berikut uraian lengkapnya !
Mengetahui Beragam Jenis Terapi yang Tepat untuk Mengatasi Leukemia
Faktanta penderita leukemia atau kanker darah memiliki harapan kesembuhan dengan pengobatan dan perawatan yang benar. Tujuan dari pengobatan ini yaitu untuk menghancurkan sel-sel leukemia dan memungkinkan sel-sel normal untuk kembali terbentuk di dalam sumsum tulang.
Setelah Anda didiagnossi mengidap kanker darah, maka langkah awal yang perlu dilakukan yaitu mendapatkan beragam informasi mengenali pilihan pengobatan leukemia yang diperlukan. Keputusan memilih suatu jenis terapi pengobatan leukemia disesuaikan dengan jenis leukemia yang dialami, seberapa parah kanker yang dialami, usia penderita, serta kondisi kesehatan penderita secara menyeluruh.
Berikut ini merupakan jenis terapi leukemia yang bisa menjadi pilihan penderita, diantaranya yaitu :
- Terapi radiasi
Terapi ini dilakukan dengan menggunakan radiasi berenergi tinggi untuk membunuh sel kanker. Terapi radiasi ini digunakan untuk mencegah persebaran atau mengatasi leukemia yang telah menyebar ke otak, cairan tulang belakang, atau testis. Biasanya terapi ini juga digunakan sebelum transplantasi sel punca dan bisa mengurangi nyeri tulang yang terkena leukemia, terutama jika kemoterapi tidak membantu.
- Kemoterapi
Ini merupakan jenis terapi kanker yang umum dilakukan. Terapi ini dilakukan dengan menggunakan obat khusus yang dapat disuntikkan atau diminum untuk membunuh sel kanker. Obat kemo akan mengalir melalui pembuluh darah sampai mencapai sel kanker di seluruh tubuh.
Namun, perlu diketahui, pengoatan ini bisa menimbulkan efek samping, seperti mual dan muntah, kehilangan nafsu makan, kerontokan rambut, sampai meningkatkan risiko infeksi (akibat penurunan jumlah sel darah putih).
Timbulnya berbagai efek samping kemoterapi tersebut bisa membuat terapi ini kurang direkomendasikan bagi mereka yang memiliki kesehatan yang buruk. Selain itu, kemoterapi juga berisiko merusak berbagai organ secara langsung, seperti ginjal, hati, testis, ovarium, otak, jantung, dan paru-paru. Untuk mengurangi efek samping sesegera mungkin, pemberian kemoterapi ini akan selalu dimonitor secara ketat.
- Terapi suportif
Terapi leukemia ini bertujuan untuk mengatasi komplikasi yang timbul akibat leukemia itu sendiri dan efek samping dari pengobatannya.
- Targeted therapy
Terapi ini merupakan sejenis obat kemo spesial yang memanfaatkan perbedaan antara sel kanker dan sel normal. Terapi leukemia ini memungkinkan pengibatan untuk menargetkan sel kanker saja, dan tidak membunuh sel normal dalam tubuh.
- Stem cell (transplantasi sel punca)
Dalam terapi leukemia yang dilakukan, kemoterapi dosis tinggi bisa bekerja lebih efektif membunuh sel kanker dibandingkan dengan dosis standar. Di sisi lain, penggunaan kemoterapi dalam dosis tinggi tidak hanya membunuh sel kanker, tetapi juga bisa membunuh sel punca. Kondisi ini bisa mengakibatkan sumsum tulang berhenti memproduksi sel darah yang penting bagi kehidupan.
Penggunaan transplantasi sel punca memungkinkan penggantian sel punca yang rusak akibat kemoterapi dosis tinggi. Sehingga terapi ini bisa dijalankan tanpa mengorbankan produksi sel darah.
Sumber sel punca darah biasanya didapatkan dari darah, sumsum tulang, atau darah tali pusar. Selain itu, penderita juga bisa menerima donor sel punca dari orang lain (allogenic) atau diri sendiri (autologous).
- Watchful waiting
Mengobservasi perkembangan kanker tanpa memberikan pengobatan. Pendekatan ini sering kali dianjurkan pada kasus CLL (Chronic Lymphocytic Leukemia) yang umumnya tumbuh secara perlahan, sehingga tidak perlu mendapatkan pengobatan secara langsung.
Itulah beberapa pilihan jenisterapi yang tepat untuk mengatasi leukemia. Berbagai jenis terapi tersebut bisa dilakukan sesuai dengan diagnosis yang telah dilakukan oleh dokter. Sangat penting untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum memutuskan untuk memilih jenis terapi leukemia yang akan dilakukan.
By Sri Maryati - Penyakit Sabtu, 21 Juli 2018 10:51:08