Bahaya Terapi Ikan Pemakan Sel Kulit Mati Garra Rufa
Terapi ikan atau disebut juga fish spa cukup disukai oleh banyak orang dan tidak sedikit orang yang percaya bahwa terapi ini bisa menghilangkan capek dan stres serta membuat kulit halus. Perawatan ini dilakukan untuk membuang sel-sel kulit mati pada bagian kaki.
Untuk melakukannya, biasanya kita akan diminta untuk mencelupkan kedua kaki kedalam air, dimana terdapat ratusan ikan kecil yang bernama Garra Rufa didalamnya. Ikan-ikan tersebut akan menggigit sel kulit mati dari kaki.
Meskipun manfaat terapi ikan banyak diakui oleh masyarakat, namun ternyata terapi ikan dalam tinjauan medis tidak dianjurkan, terutama oleh dokter kulit. Hal ini disebabkan karena spa ikan bisa menimbulkan bahaya beberapa komplikasi, terutama pada bagian kuku.
Ikan-ikan ini termasuk makhluk hidup yang sulit untuk dibersihkan, karenanya beberapa negara telah mengeluarkan peraturan yang menyebutkan bahwa tidak ada cara untuk menjamin kebersihan dari ikan ini.
Perlu diketahui, ikan Garra Rufa tidak boleh digunakan secara berulang-ulang. Konsumen harus bisa memastikan terlebih dahulu bahwa baskom atau tempat yang digunakan sudah dibersihkan sebelumnya dengan desinfektan, baskom dan ikan hanya digunakan untuk dirinya sendiri, serta menggunakan ikan Garra Rufa.
Karena, peneliti Martin Grassberger, MD dari Medical Univresity of Vienna menyebutkan jika ia menemukan banyak fish spa di Amerika yang menggunakan ikan Chinchin. Ikan ini diduga juga banyak digunakan di negara lain.
Sebenarnya ikan Chinchin memiliki gigi yang bisa semakin berbahaya seiring dengan bertambahnya usia dan bisa merusak kulit sehingga memudahkan penyebaran infeksi. Diketahui jenis ikan yang satu ini bisa menarik darah dan menyebarkan penyakit menular melalui darah seperti hepatitis B yang ditularkan oleh ikan dan air yang mengenai luka terbuka, terutama di kolam-kolam umum.
Hal inilah yang membuat para ahli kesehatan khawatir ikan-ikan ini bisa menyebarkan infeksi pada pelanggan melalui luka yang terbuka atau lubang kecil dari pelanggan yang bisa menjadi infeksi. Kekhawatiran ini timbul karena sebagian besar terapi ikan menggunakan kolam ikan yang digunakan bersama-sama atau bergantian antar pelanggan.
Sementara itu, Health Protection Agency (HPA), menyebutkan jika spa untuk kaki ini ternyata bisa menyebarkan penyakit seperti HIV dan hepatitis C. Menurut lembaga independen di Inggris ini, risiko infeksi bagi pengguna perawatan ini tergolong rendah, tetapi sebaiknya tidak diabaikan.
Agensi yang bertugas melindungi masyarakat dari ancaman penularan penyakit tersebut mendapati bahwa tangki air yang berisi ratusan atau ribuan ikan tersebut mengandung mikroorganisme. Masalah bisa timbul akibat bakteri yang dipindahkan oleh ikan-ikan dari air dalam tangki tersebut, atau dari satu pengguna ke pengguna lainnya.
Orang yang mengidap penyakit diabetes, psoriasis, atau sistem kekebalan tubuh yang lemak, teramsuk yang paling terancam untuk tertular. Maka dari itu, mereka tidak disarankan untuk menjalani terapi kecantikan untuk kaki ini.
Konsultan epidemiologi dari HPA, Dr Hilary Kirkbride, menyarankan agar salon yang menyediakan perawatan ini memastikan kondisi kesehatan pengunjung untuk mencegah timbulnya risiko penularan penyakit. Pastikan kaki pengunjung tidak mengalami luka terbuka atau penyakit kulit apapun. Selain itu, ganti air dalam tangki setiap kali digunakan oleh satu orang.
Itulah beberapa bahaya terapi ikan yang perlu diketahui dan diwaspadai. Alangkah baiknya para penyedia terapi ini mengikuti standar higienis yang telah ditentukan. Sedangkan untuk pengguna sendiri, sebaiknya perhatikan terlebih dahulu standar kebersihan pada salon langganan Anda sebelum menjalani perawatan.
By Sri Maryati - Kesehatan Selasa, 14 Agustus 2018 15:10:06