Mengenali Penyakit Cacar Monyet serta Penyebab dan Gejalanya
Mungkin Anda sudah tidak asing lagi dengan penyakit cacar air. Namun, apakah sebelumnya Anda pernah mendengar atau mengetahui mengenai cacar monyet? Penyakit ini memang cukup asing ditelinga masyarakat Indonesia dan banyak sekali orang yang belum memahami dengan benar apa sebenarnya penyakit cacar monyet.
Walaupun begitu, kasus infeksi cacar monyet ini ternyata ditemukan di Inggris setelah Public Health England (PHE) menyatakan 2 warganya positif terdiagnosis penyakit langka ini. Kedua pasien tersebut diketahui baru melakukan perjalanan ke Nigeria, Afrika Barat. Di wilayah tersebut, cacar monyet tengah menjadi wabah.
Lalu, apa itu penyakit cacar monyet ?
Penyakit cacar monyet atau disebut juga monkeypox merupakan penyakit zoonosis, dimana virus penyebabnya bisa menyebar dari hewan ke manusia. Penyakit ini memang terdengar asing bagi sebagian besar orang, karena kasusunya memang sudah jarang ditemukan.
Cacar monyet disebabkan oleh virus monkeypox. Virus ini masuk dalam kelompok poxviridae, bersama dengan virus penyebab smallpox. Itulah sebabnya mengapa sejak eliminasi variola (smallpox) berhasil berkat imunisasi, angka kejadian penyakit cacar monyet pun ikut menurun.
Penyakit ini sangat cepat menginfeksi mereka yang bersentuhan langsung dengan penderita. Virus dapat menyebar melalui air liur, darah, urin, dan feses. Virus ini juga bisa menyebar melalui hewan yang telah terinfeksi. Hewan yang umumnya terinfeksi adalah monyet, tupai, dan tikus Gambian.
Ketika seseorang bersentuhan langsung dengan lesi kulit, cairan tubuh, atau lendir dari pernapasan penderita, maka ia berpotensi ikut terinfeksi. Virus juga terdapat dalam droplet (partikel kecil), sehingga ketika penderita batuk, bersin, orang-orang yang berada di sekitarnya juga bisa terinfeksi.
Setelah virus cacar monyet masuk ke dalam tubuh seseorang, maka gejalanya akan timbul antara 4-20 hari setelah terinfeksi (masa inkubasi).
Gejala cacar monyet sendiri terdiri dari 2 fase, diantaranya yaitu :
- Fase invasi atau pra-erupsi, terjadi selama 5 hari
Demam merupakan gejala awal yang timbul. Suhu tubuh penderita bisa mencapai 38,5-40,5 derajat celcius. Demam disertai dengan menggigil, keringat dingin, sakit kepala hebat, nyeri punggung, nyeri otot, pembesaran kelenjar getah bening terutama di daerah leher dan rahang, serta badan lemas.
- Fase erupsi kulit, terjadi 1-3 hari setelah demam
Pada fase ini timbul ruam kemerahan yang berawal dari wajah kemudian ke seluruh tubuh. Kemudian ruam tersebut berubah menjadi bintik berisi air (lenting), bernanah, dan menjadi koreng (krusta) yang bisa lepas.
Selain gejala tersebut, penderita cacar monyet juga bisa mengalami komplikasi, mulai dari infeksi bakteri pada luka, infeksi paru, gangguan pernapasan, infeksi mata, kebutaan, hingga radang otak atau ensefalitis.
Untuk menetapkan diagnosis penyakit cacar monyet tidak hanya melalui gejala klinis. Umumnya petugas akan mengambil cairan dari lesi kulit penderita dan melakukan serangkaian pemeriksaan di laboratorium untuk menemukan virus cacar monyet.
Penyakit cacar monyet memang tidak seberat penyakit lainnya, karena terbatas pada lapisan kulit saja. Maka dari itu, cacar monyet umumnya bisa sembuh dengan sendirinya layaknya penyakit akibat virus lainnya. Penyembuhan umumnya memerlukan waktu sekitar 2-4 minggu.
Walaupun begitu, langkah pengobatan tetap diperlukan. Umumnya pengobatan bertujuan untuk mengurangi gejala seperti demam, nyeri kepala, dan nyeri otot. Selain itu, Penderita cacar monyet yang mengalami komplikasi seperti gizi buruk bisa mengalami komplikasi berat hingga kematian.
Sejauh ini belum ada vaksin yang secara spesifik bisa mencegah infeksi cacar monyet. Namun, vaksin terhadap cacar (smallpox) efektivitasnya mencapai 85% untuk mencegah cacar monyet.
Mengurangi kontak langsung antara hewan dan manusia merupakan salah satu langkah pencegahan yang paling efektif. Usahakan untuk tidak memelihara hewan yang bisa terinfeksi cacar monyet, seperti hewan-hewan primata.
Jika Anda bersentuhan dengan hewan, cucilah tangan dengan sabun dan air mengalir. Jangan lupa laporkan pada petugas kesehatan jika Anda menemukan hewan yang menunjukkan gejala seperti mata berait dan ada luka terbuka di kulit.
Mengetahui penyebab dan gejala cacar monyet memang penting agar kita bisa lebih waspada. Selain itu, jangan lupa lakukan beberapa langkah pencegahan yang telah disebutkan sebelumnya agar Anda terhindar dari penyebaran penyakit ini. Semoga bermanfaat.
By Sri Maryati - Penyakit Rabu, 19 September 2018 08:53:13