Mengetahui Cat Scratch Disease Penyakit Akibat Cakaran Kucing
Selain anjing, kucing merupakan salah satu hewan yang cukup banyak dipelihara di rumah. Kucing banyak dipelihara karena memiliki cukup menggemaskan dan lucu. Walaupun begitu, terkadang naluri hewannya juga bisa muncul secara tiba-tiba, Anda bica dicakar bahkan digigit hewan lucu ini. Maka dari itu, Anda harus sering memotong kuku kucing dan melatihnya untuk tidak mecakar secara sembarangan.
Cakaran kucing seringkali diabaikan sebagai hal yang biasa saja dan akan kering dengan sendirinya. Padahal, cakaran kucing tidak hanya sekedar bisa melukai, tetapi juga bisa menginfeksi bagian tubuh yang dicakar. Selain toksoplasma, cakaran kucing juga bisa membuat Anda terinfeksi Cat Scratch Disease (CSD). Apa itu Cat Scratch Disease ?
Mengetahui Penyakit Cat Scratch Disease Akibat Cakaran Kucing
Cat Scratch Disease (CSD) atau car scratch fever merupakan infeksi bakteri yang disebabkan oleh cakaran kucing yang terinfeksi bakteri Bartonella henselae, salah satu bakteri yang paling umum di dunia. Sekitar 40% kucing dan anak kucing terinfeksi bakteri ini dan terbawa di mulut atau cakar mereka.
Kucing biasanya terinfeksi dari menggaruk atau menggigit kutu yang terinfeksi. Berkelahi dengan kucing yang terinfeksi juga bisa menyebabkan penularan bakteri. Sebagian besar kucing tidak menunjukkan gejala apapun setelah mereka terinfeksi. Namun, dalam kasus yang parah kucing bisa mengalami kesulitan bernapas dan terkena infeksi di mulut, mata, atau saluran kemih.
Infeksi Cat Scratch Disease ini bisa menyebar ke manusia melalui cakaran atau gigitan kucing. Anda juga bisa terinfeksi jika air liur kucing yang terinfeksi masuk ke luka terbuka atau menyentuh bagian putih mata.
Umumnya penyakit ini terjadi pada anak-anak dan dewasa muda. Sebanyak 80% dari kasus terjadi pada orang-orang yang lebih muda dari 21 tahun, dengan puncaknya di usia antara 3 sampai 12 tahun. Penyakit ini pada dasarnya akan lebih umum terjadi pada mereka yang memelihara kucing atau bersinggungan dengan kucing setiap hari.
Apa saja gejala Cat Scratch Disease ?
Biasanya, gejala pertama akibat dari infeksi bakteri ini akan timbul 3 sampai 10 hari setelah tergigit atau tercakar. Dalam 1-7 minggu setelah cakaran, kelenjar getah bening akan membengkak. Selain itu, berikut ini beberapa gejala CSD yang perlu diwaspadai, yaitu :
- Sakit kepala
- Mudah lelah
- Demam ringan
- Sakit tenggorokan
- Selara makan hilang
- Berat badan menurun
- Pembengkakan kelenjar getah bening di dekat tempat gigitan atau cakaran
- Adanya benjolan yang melepuh di tempat gigitan atau cakaran yang seringkali mengandung nanah
Dalam kasus yang sangat jarang, CSD juga bisa menyebabkan masalah serius yang memengaruhi tulang, sendi, mata, otak, jantung, atau organ tubuh lainnya.
Jika infeksi yang dialami cukup ringan, mungkin kelenjar yang terinfeksi akan sembuh dengan sendirinya. Akan tetapi, segera periksakan diri ke dokter jika Anda mengalmi beberapa kondisi berikut :
- Kelenjar getah bening membengkak tanpa sebab
- Pembengkakan menjadi lebih parah dalam 2 sampai 4 minggu
- Kulit di area pembengkakan terasa keras dan tidak elastis saat disentuh
- Demam berkepanjangan, berkeringat ketika tidur, atau berat badan menurun tanpa sebab
Bagaimana cara pengobatan Cat Scratch Disease ?
Biasanya infeksi akan hilang dalam satu sampai dua minggu dengan pengobatan antibiotik, kecuali jika sistem imun tubuh tidak bekerja dengan baik. Pada kasus yang ringan, sistem imun tubuh bisa mengatasi infeksi tanpa antibiotik.
Mereka yang memiliki imun lemah (misalnya orang dengan HIV/AIDS) mungkin akan mengalami infeksi yang lebih parah dan umumnya memerlukan antibiotik.
Penderita juga harus beristirahat secara cukup sampai demam turun dan energi kembali. Tidak ada diet khusus yang diperlukan, namun mengonsumsi cairan lebih banyak saat demam biasanya akan membantu. Gunakan kompresan panas pada luka cakaran dan mengonsumsi obat penghilang rasa sakit juga bisa membantu meredakan gejala yang timbul.
Selain itu, terdapat beberapa perubahan gaya hidup dan pengobatan rumahan yang juga mungkin bisa membantu mengatasi Cat Scratch Disease, seperti diantaranya :
- Istirahat hingga demam turun dan energi kembali
- Jangan memegang hewan-hewan yang tidak dikenal
- Perhatikan luka cakaran dari kucing untuk tanda-tanda infeksi
- Jika diresepkan antibiotik oleh dokter, konsumsilah sampai habis
- Hindari bermain dengan kucing jika Anda merasa dalam kondisi kurang sehat
- Cuci tangan dengan sabun setiap kali Anda bermain, membelai, atau menggendong kucing
Jangan lupa selalu berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat dan sesuai dengan Anda. Semoga informasi yang kami sampaikan bermanfaat dan bisa menjadi solusi terbaik untuk Anda. Semoga membantu.
By Sri Maryati - Penyakit Selasa, 25 September 2018 10:32:31