Pilihan Sumber Karbohidrat Selain Nasi yang Baik Dikonsumsi
Nasi putih merupakan salah satu makanan pokok masyarakat Indonesia. Bahkan, sebagian besar masyarakat Indonesia merasa belum makan jika belum makan nasi putih. Maka tak heran jika Indonesia merupakan salah satu negara dengan tingkat konsumsi nasi putih paling besar di dunia.
Namun, saat ini tidak sedikit orang yang mencoba untuk mengganti nasi putih dengan makanan sumber karbohidrat lainnya. Biasanya mereka menghindari nasi putih karna ingin menurunkan berat badan atau bagi mereka yang mengidap diabetes melitus untuk menjaga agar kadar gula darah tetap normal. Nasi putih bisa menyebabkan kenaikan berat badan, tetapi ini semua tergantung dari seberapa banyak Anda mengonsumsinya dalam sehari.
Pilihan Makanan Sumber Karbohidrat Selain Nasi yang Perlu Diketahui
Sumber makanan yang termasuk karbohidrat baik yaitu yang lambat diserap oleh tubuh dan banyak mengandung serat, seperti gandum utuh, biji-bijian, buah dan sayur. Terdapat berbagai manfaat dari kerbohodrat jenis ini, teramsuk menurunkan risiko penyakit jantung, berat badan lebih terkendali, sekaligus mencegah kanker usus besar.
Bagi Anda yang sedang mencoba menghindari nasi dari menu sehari-hari, ada terdapat beberapa alternatif pilihan makanan sumber karbohidrat selain nasi yang baik untuk dikonsumsi, yaitu diantaranya :
- Singkong
Singkong merupakan makanan yang berasal dari wilayah Brasil,Paraguay, dan juga telah menjadi makanan pokok di Indonesia, Thailand, serta sebagian Afrika. Akarnya mengandung pati dan singkongnya sendiri bisa memenuhi kebutuhan energi harian Anda.
Perlu diketahui, sebelum dikonsumsi, singkong harus dimasak etrlebih dahulu. Singkong kaya akan kandungan serat yang tak hanya baik untuk pencernaan, tetapi juga bisa menurunkan tekanan darah, mengurangi kadar kolesterol, mengontrol kadar gula darah, serta menekan risiko obesitas.
Selain itu, singkong juga mengandung magnesium, tembaga, vitamin C, dan folat yang masing-masing sangat bermanfaat untuk kesehatan tubuh. Magnesium bisa menurunkan tekanan darah dan mengurangi risiko osteoporosis, sedangkan kandungan tembaganya dapat menyehatkan fungsi saraf.
Kandungan folat pada singkong diketahui bisa melindungi Anda dari kanker usus besar dan mengurangi risiko komplikasi kehamilan. Sedangkan kandungan vitamin C yang tinggi pada singkong bisa meningkatkan daya tahan tubuh.
- Sukun
Mungkin buah sukun ini masih terdengar asing bagi sebagian orang. Sukun atau Artocarpus altilis, adalah jenis buah yang tumbuh di pohon-pohon iklim tropis, termasuk daerah India Selatan dan Amerika Tengah. Tak seperti singkong, sukun bisa dimakan mentah ataupun dimasak dan juga bisa digiling menjadi tepung.
Sukun kaya akan kandungan karbohidrat, serat, dan potasium. Selain itu, sukun juga mengandung lemak dan protein yang rendah sehingga tidak memberatkan hati dan ginjal dalam mencerna. Namun, jangan menggoreng sukun dan mencampurkannya dengan mentega atau gula. Pasalanya, itu bisa meningkatkan kadar lemak yang ada didalamnya. Alangkah baiknya Anda mengolah sukun dengan cara direbus atau kukus.
- Ubi jalar
Ubi jalar merupakan sayuran akar yang manis. Makanan tersebut memiliki kulit tipis berwarna coklat dan daging berwarna putih, oranye, ungu, dan kuning. Ubi jalar termasuk makanan yang kaya akan kandungan serat dan mengandung berbagai vitamin dan mineral, termasuk besi, kalsium, selenium, vitamin B, dan vitamin C.
Ubi jalar juga tinggi kadar antioksidan (beta-karoten), yang bisa diubah oleh tubuh menjadi vitamin dalam sekali makan. Walaupun tidak ada superfood tunggal yang benar-benar bisa mencegah kanker, namun dnegan mengonsumsi makanan berantioksidan seperti ubi, setidaknya dapat membantu mengurangi risiko kanker. Hal ini diperkuat dengan sebuah penelitian yang melaporkan bahwa kulit ubi, terutama kulit ungu, bisa membantu mengurangi proses oksidasi dalam tubuh.
- Talas
Talas telah menjadi pokok diet Polinesia selama lebih dari 1000 tahun, sedangkan daunnya yang berbentuk hati (lu'au) dijadikan sebagai inspirasi untuk perayaan di Hawaii.
Sama halnya dengan singkong, sangat dianjurkan untuk mengonsumsi talas yang sudah dimasak, karena talas mentah mengandung kalsium oksalat yang beracun.
Dari segi nutrisinya juga tidak jauh berbeda. Hanya saja, talas mengandung potasium yang lebih banyak daripada singkong. Dalam satu porsi talas yang dimasak, setidaknya terkandung 639 mg potasium yang bisa membantu mengontrol tekanan darah.
Dalam sehari, Anda disarankan untuk mencukupi kebutuhan potasium sebanyak 4.700. Itu berarti, satu talas matang sudah bisa mencukupi kebutuhan potasium sebanyak 13%.
Namun, sebelum makan talas terlalu banyak, sebaiknya Anda berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter. Hal ini disebabkan karena seiring bertambahnya usia, ginjal tidak dapat mengeluarkan zat tersebut dari darah seefisien ketika masih muda.
Nah, itulah beberapa alternatif pilihan makanan sumber karbohidrat selain nasi yang bisa dikonsumsi. Agar manfaatnya bisa didapatkan secara maksimal, alangkah baiknya Anda mengolah makanan tersebut sendiri di rumah dengan cara dikukus atau direbus agar nutrisinya tidak hilang. Semoga bermanfaat.
By Sri Maryati - Kesehatan Jum'at, 19 Oktober 2018 13:45:17