Wajib Tahu! Inilah Penyebab Bayi Sungsang yang Harus Diwaspadai
Setiap pasangan yang telah menikah pasti menginginkan memiliki keturunan. Dan kabar kehamilan sang istri menjadi salah satu hal yang sangat menggembirakan, terutama bagi pasangan baru. Kehamilan merupakan proses yang panjang dan unik. Kurang lebih selama 9 bulan seorang ibu harus mengandung janin yang kelak menjadi buah hatinya.
Selama periode kehamilan yang cukup panjang, berbagai hal bisa saja terjadi, salah satunya yaitu posisi bayi sungsang dalam kandungan. Kondisi ini sering kali membuat ibu merasa khawatir dan menjadi alasan utama seorang ibu harus menjalani persalinan secara caesar.
Posisi bayi sungsang yang sering terjadi pada trimester akhir kehamilan ini sebenarnya secara teori masih bisa diperbaiki. Meskipun jarang berhasil, namun tidak ada salahnya untuk mencoba terlebih dahulu.
Lalu, apa yang menjadi penyebab posisi bayi sungsang dalam kandungan?
Mengetahui Penyebab Bayi Sungsang Dalam Kandungan
Kondisi bayi sungsang biasaya diketahui pada usia kehamilan 35 atau 36 minggu melalui pemeriksaan USG. Menurut penelitian, kondisi bayi sungsang ini terjadi sekitar 3%-4% dalam kehamilan. Kondisi ini ditunjukan dengan posisi kepala bayi berada di bagian atas rahim, sementara kaki atau bokongnya berada di bagian bawah rahim (dekat dengan jalan lahir).
Padahal, idealnya posisi kepala bayi berada di bawah dekat dengan jalan lahir untuk mempersiapkan proses persalinan yang semakin dekat.
Penyebab pasti kehamilan sungsang memang belum bisa dijelaskan secara pasti. Namun, ada beberapa faktor penyebab bayi sungsang dalam kehamilan yang harus diketahui, yaitu diantaranya :
- Bukan kehamilan pertama
- Cairan ketuban terlalu banyak atau sedikit
- Usia ibu terlalu mudah atau tua saat kehamilan
- Riwayat persalinan prematur di kehamilan sebelumnya
- Adanya kelainan pada rahim seperti fibroid atau tumor rahim
- Mengalami plasenta previa, yaitu bagian plasenta menutupi mulut rahim
Mengetahui Jenis Bayi Sungsang
Kelainan pada kandungan yang ditandai dengan posisi sungsang ternyata dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu diantaranya :
- Footling breech
Sungsang jenis ini terjadi ketika satu atau dua kaki bayi berada di bagian bawah rahim dan kepala bayi berada di atas.
- Frank breech
Posisi pantat bayi berada di bawah yang mendekati jalan lahir. Sedangkan kaki bayi berada sejajar dengan badan dan dekat dengan kepala bayi. Posisi ini dikenal juga dengan istilah bokong murni.
- Complete breech
Posisi bayi sungsang ini ditandai dengan posisi pantat bayi yang berada di bagian bawah dekat jalan lahir, disertai dengan kedua kaki yang menekuk dekat dengan pantat bayi. Posisi ini juga dikenal dengan istilah bokong sempurna.
Pada umumnya, posisi bayi sungsang sebelum memasuki masa persalinan tidak berbahaya. Namun, jika kondisi ini terjadi menjelang persalinan, ibu disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter.
Pasalnya, jika bayi sungsang dilahirkan melalui persalinan normal, maka bayi berisiko terjebak di jalan lahir sehingga tali pusatnya terhimpit, kemudian suplai oksigen terganggun dan bisa mengancam nyawa bayi.
Adakah cara yang bisa dilakukan untuk memperbaiki posisi bayi sungsang?
Kondisi kehamilan dengan bayi sungsang biasanya dianjurkan untuk menjalani proses persalinan melalui operasi caesar. Jenis operasi ini merupakan cara paling aman untuk mengeluarkna bayi dari kandungan jika masih dalam porisi sungsang dan sudah memasuki waktunya persalinan.
Namun, jika kondisi ini terjadi sebelum waktu persalinan tiba, ada beberapa cara yang bisa dilakukan jika ibu masih menginginkan persalinan normal. Salah satu cara yang bisa dilakukan yaitu dengan melakukan tindakan External Cephalic Version (ECV) mendekati waktu persalinan (usia kehamilan 36 samapi 38 minggu). Tindakan ini harus dilakukan oleh dokter spesialis kadnungan dan kebidanan atau bidan yang terlatih.
Posisi bayi sungsang memang menjadi masalah kehamilan yang perlu mendapatkan perhatian khusus. Belum diketahui secara jelas penyebab bayi sungsang dan upaya pencegahan yang tepat. Untuk mendeteksi dan mencegah terjadinya kondisi tersebut, sebaiknya ibu hamil lakukan kontrol secara rutin selama kehamilan.
Semoga bermanfaat.
By Sri Maryati - Ibu Hamil Selasa, 23 Oktober 2018 10:52:35