Mewaspadai Bahaya Vape yang Mengandung Ekstasi Bagi Kesehatan
Anda mungkin sudah tidak asing lagi dengan vape. Apalagi, belakangan ini muncul tren rokok elektrik atau vape di Indonesia dan dianggap memiliki risiko yang lebih ringan dibandingkan dengan rokok tembakau biasa. Banyak yang berpendapat jika penggunaan vape bertujuan untuk mengurangi penggunaan rokok tembakau, atau bahkan untuk membuat perokok aktif berhenti.
Rokok elektrik bekerja dengan caram emanaskan cairan yang ada didalam tabung dan kemudian menghasilkan uap seperti asap yang umumnya mengandung berbagai zat kimia. Pengguna menghisap zat kimia ini langsung dari corongnya.
Baru-baru ini, masyarakat dihebohkan dengan beredarnya cairan untuk vape yang mengandung ekstasi. Sekitar 22 merek liquid vape dengan kandungan methylenedioxy methamphetamine (MDMA) atau ekstasi dan Cannabies Sintesas (ganja sintesis) beredar luas di 48 kota di Indonesia.
Saat ini polisi telah berhasil mengungkap kasus berdasarkan pendalaman terhadap 18 tersangka yang memproduksi barang tersebut di perumahan mewah Kelapa Gading, Jakarta Timur.
Bahaya Vape yang Mengandung Ekstasi Bagi Kesehatan yang Perlu Diketahui
Penggunaan vape tidak akan meringankan berbagai ancaman kesehatan akibat asap rokok. Nikotin yang terkandung dalam vape bisa menimbulkan efek kecanduan. Hal ini tentunya juga akan menyulitkan penggunanya lepas dari kebiasaan vaping.
Terlepas dari berbagai efek negatif kesehatan akibat penggunaan alat tersebut, ternyata nikotin bukanlah satu-satunya zat berbahaya yang diamsukkan ke dalam alat vape. Seperti yang tengah heboh saat ini, sebagian pengguna bisa mencampurkan zat berbahaya lainnya ke dalam alat tersebut, termasuk ekstasi.
Ekstasi merupakan salah satu jenis narkoba yang sangat berbahaya dan sering dikonsumsi untuk mendapatkan efek relaksasi dan rasa senang. Secara umum, ekstasi yang tercampur dalam vape juice akan bekerja memengaruhi 3 senyawa penting dalam otak, yaitu diantaranya :
- Norepinefrin : meningkatkan detak jantung dan tekanan darah.
- Dopamin : ekstasi akan memengaruhi dopamin dalam melepaskan tambahan energi bagi tubuh.
- Serotonin : meningkatkan suasana hati, nafsu makan, dan mempermudah aktivitas seperti sosialisasi.
Seluruh efek itulah yang membuat pengguna obat terlarang tersebut sering terlena dan lupa akan betapa bahayanya ekstasi bagi kesehatan tubuh. Selain itu, sama halnya dengan jenis narkoba lainnya, penggunaan ekstasi juga akan menyebabkan adiksi atau ketergantungan. Artinya, untuk mendapatkan efek yang sama, seseorang harus terus menambahkan dosis penggunaannya dari waktu ke waktu. Padahal, dosis yang terus bertambah ini tidak hanya berbahaya bagi kesehatan, tetapi juga bisa berujung pada overdosis yang bisa menyebabkan kematian.
Dosis yang semakin lama semakin meningkat ini akan menyebabkan penggunanya mengalami berbagai gangguan, seperti :
- Halusinasi yang berujung pada gangguan jiwa
- Gangguan irama jantung yang bisa berakibat fatal
- Cemas berlebihan sehingga sulit untuk konsentrasi
- Tekanan darah tinggi (hipertensi) yang sulit dikontrol
- Peningkatan panas tubuh yang bisa mengganggu kerja hati, ginjal, dan jantung
- Muntah-muntah dan pada akhirnya berisiko dehidrasi
- Kematian akibat kegagalan fungsi organ tubuh
Orang-orang yang menggunakan ekstasi secara teratur bisa mengalami efek yang bertahan lama. Penelitian menunjukkan bahwa penggunaan ekstasi yang berkepanjangan juga bisa menyebabkan kebingungan, sulit fokus, hilang ingatan, minat seks menurun, dan timbulnya perilaku agresif.
Peredaran vape yang mengandung ekstasi ini mungkin tidak disadari oleh pengguna. Mengingat begitu banyak bahaya vape yang mengandung ekstasi bagi kesehatan, sebaiknya para pengguna vape berhati-hatilah saat membeli liquid atau cairan vape. Perhatikan kandungan didalamnya dengan seksama, agar Anda bisa terhindari dari konsumsi ekstasi dan efeknya yang tentunya akan membahayakan kesehatan. Semoga bermanfaat.
By Sri Maryati - Kesehatan Sabtu, 10 November 2018 08:48:29