9 Faktor Penyebab Angin Duduk yang Perlu Diketahui
Angin duduk atau yang akrab disebut angina merupakan kondisi dimana penderitanya mengalami nyeri dada karena otot jantung kurang mendapat pasokan darah. Pasokan darah yang terganggu diakibatkan adanya penyempitan pada pembuluh darah. Serangan angin duduk bisa secara tiba-tiba terjadi. Berikut kami jelaskan gejala angina duduk, diantaranya adalah sesak nafas, nyeri dada yang bisa menyebar ke lengan kiri, rahang, punggung, dan leher, pusing, mual, gelisah, tubuh terasa lelah, dan mengeluarkan keringat berlebih.
Jika Anda merasa nyeri pada dada yang terjadi dengan tiba-tiba, maka segeralah temui dokter. Terlebih jika sebelumnya belum pernah terdiagnosis menderita masalah jantung apapun. Meski tidak semua nyeri dada diakibatkan karena gangguan jantung, namun memeriksakan diri ke dokter merupakan langkah yang sebaiknya dilakukan.
Agar mampu bekerja dengan baik, jantung memerlukan asupan darah yang kaya akan oksigen. Darah untuk jantung dialirkan lewat dua pembuluh besar bernama pembuluh koroner. Angina terjadi saat pembuluh koroner mengalami penyempitan. Berikut kami rangkum 9 faktor penyebab angin duduk yang perlu diketahui :
- Memiliki penyakit diabetes. Kadar gula yang tinggi karena diabetes bisa merusak dinding arteri. Tidak hanya itu, diabetes juga bisa meningkatkan kadar kolesterol dalam tubuh.
- Kolesterol tinggi. Kadar kolesterol yang tinggi dalam tubuh bisa berpotensi menumpuk dalam pembuluh darah. Jika hal tersebut terjadi, maka darah akan sulit mengalir ke jantung.
- Hipertensi. Ketika aliran darah terhalang, maka jantung akan semakin kuat dalam memompa serta meningkatkan tekanan darah supaya darah tersebut bisa mengalir. Jika hal tersebut terus terjadi, tekanan tinggi tersebut berpotensi merusak dinding arteri dan menyebabkan pengerasan pada pembuluh tersebut.
- Stres. Ketika mengalami stress, tubuh memproduksi hormon yang bisa mempersempit pembuluh darah dan dapat meningkatkan tekanan darah.
- Merokok. Aktivitas yang satu ini berpotensi merusak dinding arteri serta menyebabkan terjadinya penimbunan kolesterol sehingga darah kesulitan dalam membawa oksigen untuk diedarkan.
- Obesitas. Orang dengan obesitas rentan mengalami beberapa kondisi yang meningkatkan risiko terkena angina duduk seperti hipertensi, diabetes, serta kolesterol tinggi.
- Kurang berolahraga. Mereka yang jarang berolahraga memiliki risiko terkena angina duduk karena rentan terhadap obesitas, kolesterol tinggi, hipertensi, dan diabetes.
- Umur. Orang dengan usia lanjut memiliki risiko lebih terkena angina dibandingkan mereka yang berusia lebih muda. Angina rentan menyerang pria yang berusia 45 tahun keatas, sedangkan pada perempuan dimulai pada umur 55 tahun.
- Riwayat. Jika pernah mengalami penyakit yang berhubungan dengan jantung atau memiliki keluarga yang pernah mengalami hal tersebut, maka seseorang akan memiliki risiko lebih tinggi terkena angina.
By Sri Maryati - Penyakit Kamis, 08 September 2016 13:46:35