Obat Anti Inflamasi Fenilbutazon Untuk Mengatasi Cidera
Obat Anti Inflamasi Fenilbutazon Untuk Mengatasi Cidera
Fenilbutazon adalah obat anti inflamasi non steroid yang berguna untuk meredakan rasa sakit ringan sampai menengah. Umumnya, fenilbutazon diberikan untuk mengatasi nyeri dan inflamasi berbagai jenis artritis seperti ankylosing spondylitis dan rheumatoid arthritis. Fenilbutazon juga bisa digunakan untuk nyeri karena cidera dan saat haid.

Fenilbutazon hanya boleh dikonsumsi menggunakan resep dokter karena jika tidak, efek samping dari obat ini sangat serius yakni gangguan pada sumsum tulang. Efek samping tersebut memang jarang terjadi, tetapi bisa memicu penurunan drastis sel darah putih dalam tubuh. Tidak heran, fenilbutazon adalah obat antiinflamasi yang jarang sekali dianjurkan oleh dokter.
Obat yang berjenis anti inflamasi non steroid ini termasuk golongan obat resep. Berbentuk tablet, obat ini hanya bisa dikonsumsi oleh orang dewasa. Perempuan yang sedang hamil dan menyusui sebaiknya menghindari fenilbutazon. Jika harus mengonsumsi obat anti inflamasi non steroid, gunakan obat lain. Fenilbuatzon baiknya dikonsumsi dengan makanan atau langsung setelah makan.
Hati-hati dalam mengonsumsi fenilbutazon jika menderita asma, tukak lambung, alergi terhadap obat anti inflamasi non-steroid seperti ibuprofen dan aspirin, gangguan ginjal, dan pengguna antikoagulan. Beri tahu dokter mengenai pemakaian fenilbutazon sebelum melakukan tindakan medis terutama operasi karena obat ini bisa memberi pengaruh dalam proses pembekuan darah. Hentikan penggunaan fenilbutazon minimal 3 hari sebelum Anda dioperasi. Temui dokter jika terjadi alergi dan overdosis fenilbutazon.
Dosis fenilbutazon akan diberikan oleh dokter bersadarkan kondisi yang diobati, respon tubuh pasien terhadap obat, serta tingkat keparahan gejala. Konsumsi fenilbutazon sesuai anjuran dokter dan jangan lupa membaca keterangan yang tercantum pada kemasan. Dokter biasanya memberikan fenilbutazon dengan dosis paling rendah terlebih dahulu disertai dengan durasi konsumsi sesingkat mungkin. Pemeriksaan kesehatan dianjurkan untuk memastikan perkembangan kondisi pasien dan efektivitas obat.
Fenilbutazon baiknya dikonsumsi setelah makan ataupun dengan makanan. Beri jarak waktu yang cukup antar dosis untuk membiarkan obat bekerja dengan maksimal. Pasien yang lupa mengonsumsi fenilbutazon sebaiknya segera mengonsumsinya saat ingat asal jadwal dosis selanjutnya tidak berdekatan. Tidak dianjurkan menggandakan dosis fenilbutazon di jadwal berikutnya.
Sama halnya seperti obat kimia lain, fenilbutazon bisa memicu efek samping. Beberapa efek samping fenilbutazon diantaranya adalah tukak lambung, sensasi panas atau terbakar pada lambung, kembung, kram, mual, dan gangguan hati. Segera hubungi dokter jika mengalami efek samping seperti lemas, tinja berwarna hitam dan cair, dan pusing ketika berdiri. Gejala tersebut bisa jadi indikasi adanya pendarahan pada lambung.
By Ana Rediana - Obat Kimia Kamis, 22 September 2016 15:45:04