Waspadai Sakit Maag Penyebab Shinta Muin Meninggal
Kabar meninggalnya salah satu pemain sinetron Tukang Bubur Naik Haji, Shinta Muin benar-benar mengejutkan banyak pihak. Pasalnya, kepergian Shinta Muin untuk selama-lamanya ini terbilang cukup mendadak ketika almarhumah berkunjung ke kantor Persatuan Artis Film Indonesia (PARFI) di Kuningan, Jakarta Selatan pada hari Selasa (20/9/16).
Mengenai penyakit yang menjadi penyebab meninggalnya Shinta Muin, banyak yang tidak mengetahuinya secara jelas. Namun, Menurut anak almarhumah, Pattiwily, beliau memang sudah lama mengidap penyakit maag. Terlebih lagi sang bunda yang terlibat dalam syuting stripping dianggap menjadi penyebab lain dari terganggunya kesehatan pesinetron tersebut.
“Dia itu kurang menikmati makan, jadi kita udah biasa kalo dia masuk angin dan lain-lain. Kalo sakit maag sih emang udah lama. Tapi belakangan ini kayak ngerokok, kurang tidur, banyak pikiran juga jadi mungkin gitu,” tandasnya.
Walaupun begitu, sang suami, Abdul Muin Ahmad menuturkan jika sang istri juga memiliki riwayat penyakit lain selain maag. Bahkan, penyakit tersebutlah yang sebenarnya ditakutkan oleh sang suami. “Saya pikir asam lambungnya naik. Yang saya khawatirkan jadi bom waktu sebenarnya ditengkuknya ada tumor. Tapi ternyata bukan bom waktu yang meledak tapi ranjau di maagnya,” tutur Abdul Muin Ahmad, di TPU Karet Bivak, Jakarta Selatan.
Lalu, seberapa bahayakan penyakit maag hingga bisa menyebabkan kematian ?
Penyakit maag merupakan penyakit yang timbul akibat kelebihan asam yang diproduksi oleh lambung yang mengakibatkan iritasi di selaput lendir lambung. Dalam kondisi normal, asam diperlukan uantuk membantu pencernaan dalam mengolah makanan yang dikonsumsi. Namun, produksi asam di lambung dapat lebih besar dari yang diperlukan jika pola hidup yang dijalani tidak teratur dan tidak sehat.
Selain gaya hidup, penyakit maag juga timbul karena infeksi kuman Helicobacter pilory walaupun prevalensinya tidak besar. Sekitar 90% penyebab penyakit maag bukanlah kuman, sehingga obatnya bukan antibiotik. Kuman ini sangat khusus, karena senang hidup di daerah asam, bahkan tumbuh dan berkembang biak. Padahal, biasanya kuman tidak kuat dalam kondisi asam. Infeksi kuman ini disebabkan karena makanan yang kurang bersih.
Mengapa penyakit maag bisa berujung kematian ? Hal ini disebabkan karena penyakit maag sering dianggap sebagai penyakit ringan, sehingga tidak sedikit penderita yang mengabaikan gejalanya. Akibatnya, sakit maag yang dulunya hanya berupa maag akut yang gejala sakitnya hanya terjadi selama 1-2 hari, perlahan-lahan mulai beralih menjadi sakit maag kronis. Jika sudah mencapai tahap ini, maka penderita harus waspada. Karena maag kronis yang terus diabaikan dan tidak kunjung ditangani dengan baik bisa berujung pada kematian. Maka dari itu, sebaiknya segera lakukan pemeriksaan jika Anda mengalami gejala sakit maag.
Penyakit maag akut dan kronis memiliki gejala yang hampir sama, diantaranya adalah mual, muntah, nyeri perut, nyeri dada, sering bersendawa, sering merasa lapar, perut kembung, dan sakit ketika buang air besar. Meskipun memiliki gejala yang sama, namun waktu berlangsung gejala dari penyakit maag akut dan kronis berbeda. Gejala penyakit maag akut bisa terjadi sekitar 1-2 hari. Sedangkan gejala pada sakit maag kronis biasanya terjadi sekitar 2 minggu.
Gejala maag kronis yang terus didiamkan tanpa dilakukan penanganan bisa memicu terjadinya pendarahan di lambung, terjadinya kebocoran di organ usus, ataupun bisa memicu terjadinya penyakit kurang darah yang bisa menimbulkan komplikasi penyakit lain seperti anemia.
Berikut ini beberapa tips yang bisa di lakukan untuk mengatasi penyakit maag, diantaranya adalah :
- Hidup sehat, yaitu dengan mengatur pola makan, menghindari makanan yang bisa memicu naiknya asam lambung yang berlebihan, serta mengelola stres agar hormon yang terbentuk tidak merangsang produksi asam lambung yang berlebihan.
- Menetralisir asam lambung dengan antasid agar tidak merusak dinding lambung
- Mengonsumsi golongan obat acid blocker atau pengurang asan lambung, jika dua cara sebelumnya tidak mempan. Sifat kerja kedua obat ini berbeda, namun saling membantu. Inilah pengobatan terakhir untuk memperkuat pertahanan mukosa asam lambung pada pasien penderita maag yang cukup parah.
- Pemberian enzim pencernaan. Pada orang yang berusia diatas 40 tahun, maka pengobatan maag juga bisa diiringi dengan pemberian enzim pencernaan. Ini disebabkan karena secara fisiologis penderita akan mengalami hambatan fungsi asam lambung bersamaan dengan proses penuaan.
By Sri Maryati - Penyakit Sabtu, 24 September 2016 10:33:49