Tips Cara Mencegah Cacar Air Pada Anak
Cacar air merupakan sebuah penyakit yang diakibatkan karena virus. Cara mencegah cacar air salah satunya adalah dengan vaksinasi. Pemberian vaksin cacar air dianjurkan untuk melindungi orang yang memiliki risiko terkena cacar air serius atau orang yang berisiko menularkannya pada banyak orang. Seperti anak yang tinggal bersama orang tua yang mempunyai sistem kekebalan tubuh menurun serta pekerja medis.
Untuk perempuan yang merencanakan untuk memiliki anak, sebaiknya menunda kehamilan setidaknya tiga bulan usai menerima vaksin cacar air. Untuk orang yang memiliki sistem kekebalan tubuh menurun seperti pengidap kanker, vaksin tidak dianjurkan. Di Indonesia, cacar air tidak termasuk kedalam daftar imunisasi yang wajib untuk anak. Tetapi beberapa dokter menganjurkannya. Vaksincacar air diberikan ketika usia anak 12 sampai 15 bulan atau pada masa remaja 13 tahun keatas yang belum menerima vaksin cacar air.
Cacar air sangat mudah ditularkan seperti ketika kontak langsung dengan penderita atau terkena percikan saat penderita bersin dan batuk. Langkah pencegahan penyebaran cacar air yang paling utama adalah dengan mengisolasi penderita dari tempat umum seperti kantor dan sekolah sebelum bintil pecah, kering, lalu menjadi koreng. Masa tersebut umumnya berlangsung satu minggu usai ruam muncul. Jika Anda tinggal dengan pengidap cacar air, penularan penyakit ini bisa dicegah dengan mengenakan masker, mencuci tangan sesering mungkin terutama usai terjadi kontak dengan penderita, memakai cairan pembasmi kuman untuk menyeka benda yang mungkin terpajan virus, serta mencuci baju dan sprei pengidap secara terpisah.
Cacar air jarang menyebabkan komplikasi. Namun ada pula komplikasi yang terjadi pada pengidap anak-anak seperti infeksi bakteri menyerang bintil dengan indikasi kulit di sekitar bintil menjadi perih dan memerah. Sementara kondisi penderita cacar air dewasa biasanya lebih parah dimana mereka mempunyai risiko lebih tinggi dirawat di rumah sakit karena masalah paru-paru seperti pneumonia yang merupakan komplikasi dari cacar air. Merokok pun dapat mempertinggi risiko komplikasi tersebut.
Begitu juga pada ibu hamil. Risiko mengalami komplikasi cacar air lebih besar. Jika ibu hamil mengidap cacar air pada tujuh bulan pertama kehamilan, risikonya bayi akan lahir dengan berat rendah atau mengalami sindrom varisela kongenital. Sindrom tersebut bisa menyebabkan komplikasi serius pada bayi seperti luka pada kulit, katarak, dan kerusakan otak, juga tangan dan kaki yang pendek.
Tidak hanya ibu hamil dan bayi, pengguna obat steroid serta orang yang memiliki sistem kekebalan menurun seperti pengidap HIV pun bisa mengalami komplikasi karena cacar air seperti pneumonia, meningitis, dan infeksi darah atau septikemia.
By Rizka Ardiana - Ibu Dan Anak Rabu, 28 September 2016 09:40:12