Pengobatan Dan Diagnosis Anemia Defiensi Besi
Diagnosis anemia defisiensi besi.
Jika mengalami gejala anemia, sebaiknya Anda tidak berdiam diri. Segeralah periksakan diri ke dokter atau rumah sakit. Untuk memastikan bahwa Anda benar-benar mengidap anemia defisiensi besi dapat dilakukan lewat prosedur tes darah.
Hasil tes darah orang yang menderita anemia defisiensi besi diantaranya adalah tingkat sel darah merah di bawah normal, tingkat hemoglobin di bawah normal, volume sel darah merah lebihkecil, dan tingkat ferritin yang berada di bawah normal.
Ferritin merupakan protein yang dapat menyimpan zat besi di dalam tubuh. Jika tingkat ferritin berada di bawah normal berarti persediaan zat besi telah banyak digunakan dan tidak banyak lagi zat besi yang tersedia. Vitamin B12 dan folat juga memiliki peran untuk menghasilkan sel darah merah yang mampu berfungsi dengan baik. Sehingga saat tubuh kekurangan kandungan nutrisi tersebut, penyakit anemia defiensi vitamin B12 dan folat dapat terjadi.
Penderita anemia perempuan yang menstruasi berlebihan maupun menorrhagia direkomendasikan untuk rutin memeriksakan daerah panggul untuk melihat mengenai apakah ada tanda penyebab pendarahan maupun infeksi atau tidak. Pemeriksaan tersebut dapat dilakukan dengan prosedur ultrasound. Jika Anda sudah terbukti menderita jenis penyakit anemia ini, Anda biasanya diminta untuk menjalani pemeriksaan kolonoskopi dan endoskopik.
Kolonoskopi bertujuan untuk memeriksa sumber pendarahan yang terjadi di sekitar dinding usus besar. Sedangkan endoskopi bertujuan untuk melihat sumber pendarahan yang terjadi dalam kerongkongan serta bagian dalam lambung. Penyebab dasar anemia defisiensi besi perlu dikenali untuk mencegah kondisi tersebut muncul kembali. Jika anemia tak dapat ditangani dan sudah kronis, maka berbagai komplikasi memungkinkan terjadi.
Untuk penderita anemia defisiensi besi akibat kurang asupan nutrisi, Anda dapat menemui ahli gizi atau dokter spesialis gizi. Mereka dapat membantu menentukan menu makanan apa saja yang bagus dikonsumsi serta kaya asupan zat besi. Makanan yang banyak mengandung zat besi diantaranya adalah bayam, daging sapi, serta hati ayam.
Anemia defisiensi besi juga rentan terjadi pada perempuan hamil sehingga mereka disarankan untuk memperbanyak konsumsi makanan yang mengandung zat besi. Selain dari makanan, zat besi juga bisa didapatkan dari suplemen. Jika Anda yang sedang hamil mengalami gejala kekurangan zat besi, konsultasikan kepada dokter kandungan mengenai apakah Anda bisa mengonsumsi suplemen zat besi atau tidak.
Agar zat besi yang dikonsumsi bisa terserap dengan baik, maka konsumsi vitamin C seperti brokoli, tomat, kiwi, jeruk, dan paprika merah.
By Nida Saripah - Penyakit Selasa, 11 Oktober 2016 08:37:58