Gejala Dan Diagnosis Autisme Pada Anak
Memiliki anak dengan autisme memang menjadi tantangan tersendiri untuk setiap orang tua. Bagi orang tua maupun calon orang tua, pengetahuan mengenai gejala autisme sangat diperlukan. Berikut beberapa gejala umum yang membuat Anda bisa lebih waspada.
Anak yang terkena autisme mengalami perkembangan bicara yang sangat lamban. Misal tidak mampu bicara lebih dari 10 kata ketika usianya menginjak dua tahun atau terkadang sama sekal itidak bisa berbicara. Anak yang mengidap autisme juga tidak pernah mengungkapkan emosi, tidak merespon saat ada yang memanggil namanya sekalipun indera pendengarannya normal, tidak peka terhadap perasaan orang lain, menghindari kontak mata, tidakmauberpelukanataubermanja-manjadengan orang tua, jarang menggunakan ekspresi wajah atau bahasa tubuh ketika berkomunikasi.
Selain itu, nada bicara pada anak autis juga tidak biasa seperti datar, tidak dapat memulai percakapan, meneruskan obrolan, dan umumnya hanya bicara ketika mereka minta sesuatu, sering mengulang kata dan frasa namun tidak dapat menggunakannya dengan tepat, tampak tidak paham akan pertanyaan serta petunjuk sederhana, dan tidak paham mengenai interaksi sosial yang umum misal cara menyapa.
Gejala dalam pola perilaku juga seringkali ditunjukkan oleh anak dengan autisme. Misalnya tidak bisa diam, mempunyai kelainan dalam bergerak misal selalu berjinjit, lebih suka rutinitas familiar dan akan marah jika terdapat perubahan, melakukan gerakan yang diulang-ulang misal menjentikkan jari atau mengayunkan tubuh kedepan dan belakang, cara bermain tidak imajinatif, hanya menyukai makanan tertentu misal memilih makanan berdasarkan warna dan tekstur, cenderung sensitif terhadap sentuhan, cahaya, maupun suara, namun tidak memberikan respon terhadap rasa sakit.
Jika Anda mencurigai adanya gejala autisme pada anak, sebaiknya rujuk anak pada para spesialis seperti psikiater, psikolog, ahli terapiwicara, maupun dokter spesialis anak. Memang tidak ada pemeriksaan yang spesifik untuk mengonfirmasi autisme. Kelainan tersebut dapat didiagnosis berdasarkan gejala yang diperlihatkan anak.
Namun biasanya dilakukan pemeriksaan fisik untuk melihat kemungkinan mengenai adanya penyakit lain serta sejumlah pertanyaan tentang kesehatan, perkembangan, dan informasi mengenai perilaku anak yang dikumpulkan dari pihak bersangkutan seperti keluarga dan pihak sekolah.
Autisme bisa juga terjadi pada orang dewasa. Tidak sedikit orang yang menyadari bahwa dirinya menderita autis ketika sudahdewasa. Mereka biasanya takut untuk mendapatkan diagnosis karena akan sangat merasa dikucilkan serta diremehkan. Hubungi dokter maupun psikiater ketika Anda merasa memiliki gejala autisme.
By Rizka Ardiana - Ibu Dan Anak Jum'at, 14 Oktober 2016 08:07:56