Terapi Pengobatan Untuk Penderita Insomnia
Insomnia merupakan sebuah kelainan berupa kondisi sulit tidur di malam hari. Dalam mengobatinya, hal yang perlu dilakukan dokter adalah mencari tahu mengenai apa yang menjadi penyebab insomnia. Jika insomnia yang terjadi didasari kebiasaan atau pola hidup yang kurang sehat, maka dokter akan mensugestikan kepada pasien untuk segera memperbaikinya. Jika insomnia disebabkan gangguan kesehatan seperti gangguan kecemasan, maka dokter akan mengatasi kondisi yang mendasari rasa cemas terlebih dahulu.
Dalam beberapa kasus, dokter juga akan menyarankan pasien untuk menjalani terapi perilaku kognitif. Terapi tersebut dapat membantu pasien dalam mengubah perilaku serta pola pikir yang dapat mempengaruhi tidur mereka.
Jika perlu, dokter juga bisa memberikan resep obat tidur untuk beberapa waktu. Obat tidur adalah solusi yang sifatnya hanya sementara. Menangani gejala insomnia tanpa mencari solusi dalam mengatasi penyebabnya jarang sepenuhnya sukses. Jika Anda kesulitan tidur atau sulit dalam mempertahankan tidur, segera periksakan diri ke dokter. Terlebih jika hal tersebut memberi dampak negatif terhadap kehidupan sehari-hari.
Kelelahan yang disebabkan insomnia bisa memberikan pengaruh terhadap suasana hati dan berpotensi menciptakan masalah dalam hubungan interpersonal seperti dengan rekan kerja dan orang-orang terdekat.
Gejala insomnia bervariasi. Pada beberapa penderita, ada yang berbaring dalam kondisi terjada dalam waktu lama sebelum benar-benar bisa terlelap. Tidak hanya itu, ada pula gejala insomnia yang sering terbangun beberapa kali dari tidur maupun terbangun ketika masih dini hari dan tidak dapat tidur kembali. Biasanya penderita insomnia akan sulit untuk beraktivitas serta berkonsentrasi di siang hari karena kelelahan. Penampilan pun tampak tidak segar.
Tidak hanya itu, insomnia pun bisa memberikan pengaruh terhadap suasana hati. Hal terseut mengakibatkan penderita insomnia tampak stress, cepat marah, dan mudah tersinggung. Meski di siang hari tubuh mereka tampak kelelahan, penderita insomnia umumnya tetap tidak tidur di malam harinya. Sebenarnya memang sulit untuk menentukan ukuran tidur normal karena kebutuhan tidur setiap orang berbeda-beda. Hal tersebut dipengaruhi gaya hidup, umur, pola makan, dan lingkungan.
Sebagian besar orang dewasa yang sehat umumnya tidur sekitar 7 sampai 9 jam setiap malam. Semakin tua, tubuh umumnya mengalami penurunan lamanya tidur sekalipun masih membutuhkannya. Jika kondisi kurang tidur yang dialami telah menyebabkan masalah serius dan sangat berpengaruh terhadap kehidupan sehari-hari, sebaiknya segera menemui dokter. Insomnia juga dapat berkembang menjadi masalah lain seperti gangguan pencernaan, sakit kepala, gangguan kecemasan, dan depresi. Tidak hanya itu, hal lain yang cukup membahayakan adalah insomnia dapat membahayakan keselamatan diri penderita. Misal risiko mengalami kecelakaan lalu lintas karena kurang fokus dan mengantuk.
By Rizka Ardiana - Kesehatan Kamis, 20 Oktober 2016 08:11:14