Tes Untuk Mendiagnosa HIV Dalam Tubuh
Jika Anda mempunyai risiko untuk terkena infeksi virus HIV, cara untuk mengetahuinya adalah lewat tes HIV. Anda dapat mengunjungi klinik VCT untuk melakukan tes HIV dan bisa menanyakan mengenai konseling. Lewat tes tersebut, Anda akan mengetahui hasil diagnosis HIV dalam tubuh. Layanan tes HIV serta konseling disebut dengan VCT atau voluntary counseling and testing.Tes tersebut bersifat sukarela dan rahasia.
Sebelum Anda melakukan tes, terlebih dahulu Anda akan diberikan konseling yang bertujuan mengetahui tingkat risiko infeksi serta pola hidup keseharian. Setelah tahap konseling, akan dibahas pula cara menghadapi hasil tes HIV jika terbukti positif.
Tes HIV umumnya berupa tes darah yang berguna untuk memastikan adanya antibodi terhadap HIV dalam sampel darah.Antibodi merupakan protein yang diproduksi sistem kekebalan tubuh untuk menyerang bakteri atau kuman tertentu.Tes HIV mungkin bisa diulang satu sampai tiga bulan setelah seseorang melakukan kegiatan atau aktivitas yang dicurigai dapat membuat virus HIV tertular.
Jika hasil tes HIV positif, maka Anda biasanya akan dirujuk ke klinik ataupun rumah sakit spesialis HIV. Berbagai tes darah lain mungkin pula akan diperlukan. Tes tersebut berguna untuk memperlihatkan dampak dari HIV pada sistem kekebalan tubuh Anda.Anda pun dapat membicarakan tentang opsi penanganan yang dapat dilakukan.
Meski belum tersedia obat untuk menghilangkan HIV sepenuhnya, namun langkah pengobatan HIV ada yang cukup efektif. Pengobatan tersebut berguna untuk memperpanjang usia harapan hidup penderita HIV. Tersedia berbagai obat-obatan yang dikenal dengan ARV atau antiretroviral yang berguna untuk menghambat virus dalam merusak sistem kekebalan tubuh pasien. Obat-obatan tersebut diberikan dalam bentuk tablet yang dapat dikonsumsi setiap hari.
Anda yang sudah positif terkena virus HIV juga sebaiknya menjalankan pola hidup sehat seperti mengonsumsi makanan bergizi, tidak merokok, mendapatkan vaksin flu tahunan, serta vaksin pneumokokus lima tahun sekali. Hal tersebut memiliki tujuan untuk mengurangi risiko terkena penyakit berbahaya. Tanpa pengobatan, orang yang mempunyai sistem kekebalan yang terserang HIV akan sangat menurun drastis. Mereka cenderung mempunyai penyakit yang membahayakan nyawa seperti kanker. Hal tersebut dikenal dengan HIV stadium akhir atau AIDS.
HIV bisa tertular lewat hubungan seksual dengan orang yang telah terinfeksi. Oleh karena itu, cara yang paling baik dan paling aman untuk mencegahnya adalah dengan menghindari berhubungan seksual tanpa kondom atau pengaman. Selain itu, hindari pula berbagi jarum atau peralatan suntik apapun.Orang-orang yang pernah berhubungan seksual tanpa kondom serta berbagi jarum suntik lebih berpotensi terkena HIV.
By Rizka Ardiana - Kesehatan Senin, 31 Oktober 2016 08:12:35