Berbagai Faktor Pemicu Biduran Atau Urtikaria
Urtikaria atau yang biasa disebut orang awam sebagai biduran adalah reaksi pada kulit yang menyebabkan munculnya bilur kemerahan atau putih serta sangat gatal. Bilur dapat menghilang di satu bagian lalu muncul lagi di bagian tubuh lain. Setelah bilur menghilang, kulit akan normal kembali dengan sendirinya. Biduran umumnya membaik dan menghilang dalam dua hari.
Berbagai faktor pemicu biduran diantaranya adalah kafein, kondisi stress, minuman keras, dan suhu udara yang panas. Agar gejala biduran tidak semakin parah, hindari faktor pemicu tersebut. Jika Anda merasa gejala biduran terasa semakin parah dan berlangsung lebih dari 48 jam, maka segeralah temui dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Ada dua jenis urtikaria yang secara umum bisa terjadi. Pertama adalah urtikaria vaskulitis, kondisi saat pembuluh darah dalam kulit mengalami inflamasi. Bisa dibilang, ini adalah jenis urtikaria yang jarang terjadi. Bilur pada vaskulitis bertahan lebih dari satu hari. Tidak hanya terasa lebih sakit, bilur bisa meninggalkan luka memar.
Yang kedua adalah anafilaksis, reaksi alergi parah yang terjadi dengan mendadak. Kondisi tersebut sangat berbahaya serta bisa fatal akibatnya. Orang yang mempunyai alergi tidak dapat mencapai tingkat anafilaksi jika terpajan pemicu alergi. Gejala anafilaksis diantaranya adalah sesak nafas, bengkak pada bibir, kelopak mata, kaki, dan tangan, pusing, muntah-muntah, pingsan, dan sakit pada bagian perut.
Orang yang menderita asma atau eksim memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami anafilaksis. Meski termasuk kondisi yang gawat, anafilaksis bisa pulih sepenuhnya dengan catatan ditangani dengan cepat dan benar begitu gejala muncul.
Urtikaria bisa juga terjadi dalam waktu yang lama misalnya enam minggu. Hal ini disebut dengan urtikaria akut. Setengah dari kasus ini tidak diketahui penyebabnya. Meski demikian, beberapa faktor yang diduga menjadi pemicu urtikaria akut adalah mengalami stress, gigitan serangga, alergi terhadap faktor lingkungan seperti tungau debu, bahan kimia tertentu, dan serbuk sari, alergi terhadap makanan seperti telur, susu, makanan laut, dan kacang, perubahan suhu, infeksi baik ringan maupun serius, efek samping obat-obatan seperti OAINS, aspirin, dan antibiotik, kualitas air yang tidak cocok, serta pajanan sinar matahari.
Sedangkan pada urtikaria kronis, gejala bisa bertahan lebih dari enam minggu. Penyebab urtikaria kronis bisa jadi sama dengan penyebab urtikaria akut. Urtikaria kronis bersifat kambuhan, bisa hilang dan muncul dalam kurun waktu tertentu. Faktor pemicu atau faktor yang bisa memperparah urtikaria kronis diantaranya adalah cuaca panas, mengonsumsi minuman beralkohol atau berkafein, menggunakan pakaian terlalu ketat di waktu yang lama, mengonsumsi zat aditif dalam minuman atau makanan, serta mengonsumsi obat-obatan anti hipertensi seperti OAINS, obat pereda rasa sakit, dan penghambat ACE.
By Sri Maryati - Penyakit Senin, 31 Oktober 2016 14:01:00