Penyebab Dan Gejala Kehamilan Ektopik
Adanya kehamilan terjadi karena adanya sel telur yang dibuahi. Normalnya, janin akan menempel pada dinding rahim dan terus berkembang selama lebih kurang sembilan bulan. Namun, sekitar dua persen sel telur yang telah dibuahi tersebut menempel pada organ selain rahim, itulah yang disebut dengan kehamilan ektopik.
Tuba falopi adalah organ yang paling sering ditempeli oleh sel telur, sementara organ lain yang mungkin ditempeli dan menjadi tempat berkembangnya kehamilan ektopik adalah rongga perut, ovarium, serta leher rahim atau serviks. Kerusakan pada tuba falopi, misalnya karena inflamasi menjadi salah satu faktor penyebab terjadinya kehamilan ektopik ini. Kerusakan tersebut menghalangi sel telur yang telah dibuahi untuk masuk ke rahim, sehingga menempel pada tuba falopi itu sendiri, atau pada organ yang lain.
Faktor penyebab lainnya karena kadar hormon yang tidak seimbang, atau adanya perkembangan abnormal semasa wanita tersebut sedang mengandung. Penyebab pastinya dari kehamilan ektopik ini memang belum diketahui secara pasti, tapi ada beberapa faktor yang mampu memicu terjadinya kondisi tersebut. Faktor tersebut diantaranya:
Pernah mengalami kehamilan ektopik
Jika penderita sebelumnya pernah mengalami kehamilan ektopik, akan meningkatkan risiko 15-30 persen lebih tinggi untuk mengalami kembali hal serupa.
Infeksi dan inflamasi
Wanita yang memiliki atau pernah mengidap penyakit inflamasi tuba falopi atau radang panggung akibat dari penyakit seksual menular, seperti gonore atau chlamydia (klamidia) berisiko lebih tinggi terserang kehamilan ektopik
Alat kontrasepsi
Kontrasepsi jenis Spiral atau IUD (Intrauterine Device) diduga mampu memicu terjadinya kehamilan ektopik
Proses sterilisasi dan sebaliknya
Prosedur pengikatan atau pembukaan tuba yang tidak sempurna mampu memicu kehamilan ektopik
Masalah kesuburan
Wanita yang melakukan pengobatan kesuburan terkadang bisa memicu terjadinya kehamilan ektopik ini.
Lalu bagaimana gejala dari kehamilan ektopik ini? Pada awalnya, kehamilan ini tidak menimbulkan gejala, penderita biasanya merasa hamil dengan kondisi normal. Namun lama kelamaan, gejala tersebut akan muncul yang mengindikasikan adanya kehamilan ektopik. Gejala tersebut biasanya:
-Nyeri pada tulang panggul
-Sakit perut
-Adanya pendarahan ringan dari vagina
-Menstruasi berhenti
-Sering merasa nyeri pada bahu
-Sering pusing dan lemas
-Mual dan muntah
-Adanya rasa sakit atau tekanan pada rektum saat buang air besar
-Jika tuba falopi tersebut sobek, maka akan terjadi pendarahan hebat yang mungkin memicu hilangnya kesadaran.
Kehamilan ektopik ini termasuk salah satu kondisi yang perlu dilakukan penanganan darurat. Oleh sebab itu jika ada hal yang tidak normal dalam kehamilan Anda, segeralah konsultasikan kepada dokter agar mendapatkan penanganan yang cepat.
By Rizka Ardiana - Ibu Hamil Rabu, 02 November 2016 09:04:10