Penyebab Dan Cara Diagnosa Hipotensi (Tekanan Darah Rendah)
Penyebab Dan Cara Diagnosa Hipotensi (Tekanan Darah Rendah)
Hipotensi merupakan suatu keadaan ketika tekanan darah di dalam arteri lebih rendah dibandingkan normal. Di kalangan masyarakat, hipotensi lebih dikenal dengan istilah tekanan darah rendah. Lalu, apakah sebenarnya penyebabnya? Yuk, kita lihat jawabannya.
1. Hipotensi Ortostatik
Bagi Anda yang belum tahu, Hipotensi Ortostatik adalah penurunan tekanan darah yang terjadi tiba-tiba saat posisi badan kita berubah dari telentang ke posisi duduk atau berdiri. Penurunan tekanan darah sistolik yang dialami adalah sekitar 15-30 mm Hg.
2. Dehidrasi
Dehidrasi terjadi jika tubuh kekurangan cairan. Dengan berkurangnya cairan, akan berdampak pada penurunan tekanan darah seseorang.
3. Efek samping pengobatan
Dalam mengkonsumsi obat, sebaiknya Anda harus pilih-pilih. Karena beberapa obat ini bisa menurunkan tekanan darah Anda, di antaranya obat anti depresi dan obat anti hipertensi seperti alpha-blocker dan beta-blocker.
4. Anemia
Anemia merupakan kondisi di mana jumlah sel darah merah berada di bawah normal. Salah satu gejala anemia adalah tekanan darah rendah.
5. Ketidakseimbangan hormone
Beberapa penyakit seperti diabetes atau penyakit Addison dapat menyebabkan gangguan pada produksi hormon. Hal tersebut akan berdampak pada keseimbangan kadar air, kadar mineral dalam tubuh, bahkan tekanan darah.
1. Penyakit saraf
Salah satu ontoh penyakit saraf adalah Parkinson. Parkinson dapat menyebabkan hipotensi ketika menjangkiti system saraf yang mengontrol fungsi tubuh otonom seperti mengendalikan tekanan darah.
2. Syok dan cedera serius
Hindari kegiatan berbahaya yang dapat menyebabkan Anda terkena syok atau cedera serius. Karena jika Anda mengalami dua hal di atas, tekanan darah akan menurun drastis.
3. Penyakit jantung
Jantung merupakan organ penting di dalam tubuh yang befungsi untuk memompa darah. Jika jantung bermasalah, darah tidak bisa dipompa dengan baik oleh jantung, sehingga aliran darah tidak tersebar merata ke seluruh tubuh. Akibatnya, tekanan darah pun menurun.
4. Kehamilan
Hipotensi biasanya terjadi pada wanita hamil karena tekanan darah pada wanita hamil lebih rendah dibandingkan tekanan darah manusia pada umumnya. Hal tersebut terjadi karena system peredaran darahnya berkembang dengan cepat.
Setelah tahu penyebabya, gimana sih cara Mendiagnosis Hipotensi?
Cara yang tepat dan mudah untuk mendiagnosis hipotensi adalah dengan mengukur tekanan darah. Untuk mendapatkan hasil pengukuran tekanan darah yang tepat, sebelum mengukur, ikuti prosedur di bawah ini :
- Buang air kecil untuk mengosongkan kandung kemih.
- Istirahat minimal 5 menit.
- Lakukan pengukuran dengan duduk dan tidak sambil bicara.
Selain mengukur tekanan darah, ada beberapa tes lain untuk mendiagnosis hipotensi. Biasanya tes ini dilakukan di klinik atau rumah sakit dan harus didampingi oleh tim ahli medis. Berikut penjelasannya:
1. Elektrokardiogram
Tes ini bertujuan untuk mendeteksi ketidak normalan struktur jantung, masalah suplai oksigen dan darah ke otot jantung, serta detak jantung yang tidak teratur.
2. Ekokardiogram
Tes ini menggunakan gelombang suara untuk menghasilkan gambar struktur jantung dan memeriksa fungsinya.
3. Tes latihan stress
Tes ini dilakukan dengan cara membuat jantung bekerja lebih keras. Tujuannya agar tekanaan darah lebih mudah didiagnosis.
4. Tes darah
Tes darah bisa dilakukan pada penderita anemia atau hanya untuk memeriksa kadar hormone.
Lalu, bagaimana Perawatan Hipotensi yang benar?
Untuk mengurangi risiko hipotensi, Anda bisa melakukan hal-hal berikut :
- Minum air putih yang banyak
- Hindari meminum minuman berkafein di malam hari
- Lebih baik mengonsumsi makanan dalam porsi kecil
- Meningkatkan asupan garam
- Hindari berdiri untuk jangka waktu lama
- Untuk menghindari hipotensi ortostatik, ketika berdiri dari posisi duduk atau berbaring, lakukan secara perlahan-lahan
- Jika Anda sedang menjalani pengobatan, periksakan tekanan darah secara rutin
By Ana Rediana - Penyakit Kamis, 03 November 2016 15:38:37