Mengetahui Penyakit Mata yang Menyebabkan Kebutaan
Mata merupakan salah satu indera manusia yang berfungsi sebagai penglihatan. Mata adalah sistem optik kompleks yang mengumpulkan cahaya dari lingkungan sekitarnya, mengatur intensitasnya melalui diafragma, memfokuskan melalui perakitan yang menyesuaikan lensa untuk membentuk sebuah gambar, mengkonversi gambar tersebut menjadi satu himpunan sinyal listrik dan mentransmisikan sinyal-sinyal ke otak melalui jalur saraf kompleks yang menghubungkan mata melalui saraf optik menuju korteks visual dan area lain dari otak.
Kebutaan merupakan salah satu gangguan mata, yaitu ketidakmampuan seseorang untuk melihat apapun, bahkan cahaya. Kebutaan bisa disebabkan oleh faktor genetik atau diturunkan dari orang tua kepada anak, kecelakaan, atau karena penyakit tertentu.
Sebagian besar penyebab kebutaan bisa dicegah. Jika penyebabnya terdeksi sejak awal, maka ada kemungkinan untuk mencegah gangguan penglihatan semakin memburuk. Dan berikut ini merupakan penyakit mata yang menyebabkan kebutaan yang perlu diketahui :
Glaukoma
Glaukoma dapat merusak saraf optikus mata. Hal ini biasanya terjadi ketika cairan di dalam mata berakumulasi. Akibatnya terjadi peningkatan tekanan bola mata, sehingga merusak saraf mata. Seringkali penderita tidak merasakan gejala pada awalnya, namun hal inid apat terdeteksi melalui pemeriksaan mata yang komprehensif.
Katarak
Katarak merupakan penyakit mata dimana lensa mata menjadi keruh sehingga membuat penglihatan menjadi tidak jelas. Pada umumnya katarak disebabkan oleh proses penuaan, namun terkadang ada pula anak-anak yang terlahir dengan katarak. Selain itu, katarak juga kemungkinan disebabkan akibat pascacidera mata, peradangan, dan beberapa penyakit mata lainnya. Hingga saat ini, belum ada cara mpuh yang terbukti dapat mencegah terjadinya katarak. Namun, dengan mengurangi merokok dan menghindari paparan terhadap sinar ultraviolet di yakini mampu menunda perkembangan katarak. Penyakit katarak yang belum terlalu parah bisa diatasi dengan mengonsumsi obat atau dengan menggunakan kacamata. Jika keterbatasan penglihatan sudah semakin parah hingga mengganggu aktivitas, maka barulah operasi katarak bisa dilakukan.
Retinopati Diabetikum
Sesuai dengan namanya, kondisi ini disebabkan oleh penyakit diabetes. Retinopati diabetikum dapat memengaruhi retina, yaitu jaringan mata yang sensitif terhadap cahaya dan terdapat di belakang mata. Risiko penyakit ini dapat menurun dengan mengontrol penyakit diabetes, namun sayangnya hampir 50% penderita tida atau telat memeriksakan matanya. Maka dari itu, penderita diabetes harus menjalani pemeriksaan mata secara menyeluruh.
Trakoma
Trakoma atau infeksi bakteri Chlamydia trachomatis menular yang bisa mempengaruhi kemampuan penglihatan. Infeksi ini menyebar melalui cairan dari mata dan hidung, atau melalui barang yang digunakan oleh penderita yang terinfeksi, seperti saputangan, handuk, pakaian, dll. Lalat juga bisa menjadi media yang menyebarkan cairan yang mengandung infeksi ini kepada orang lain. Trakoma memiliki gejala seperti iritasi ringan pada mata, keluarnya nanah dan/atau kotoran mata, penglihatan kabur, sakit mata, mata peka terhadap cahaya, gatal.
Degenerasi Makula Terkait Usia
Penyakit mata ini menyerang pada bagian makula, yaitu bagian mata yang memungkinkan Anda untuk melihat sesuatu secara detail. Degenerasi makula terkait usia merusak penglihatan sentral yang tajam, yang berguna untuk melihat objek secara jelas. Hal tersebut dapat mengganggu kemampuan membaca, mengemudikan kendaraan, menonton televisi, dan melakukan aktivitas harian.
Kelainan Refraksi yang Tidak Terkoreksi
Rabun jauh, rabun dekat, dan mata silindris yang tidak terkoreksi dapat menyebabkan kebutaan, padahal sebenarnya hal ini sangat mudah untuk di cegah. Salah satu yang menjadi perhatian adalah rabun jauh. Kondisi ini dapat berkembang pesat pada masa kanak-kanak, dan lebih berisiko pada anak yang membaca lebih dari 2 buku dalam seminggu dan hanya menghabiskan waktu bermain di luar ruangan lebih sedikit.
Jika Anda merasakan ada sesuatu yang tidak beres dengan mata Anda, jangan terus dibiarkan dan segera periksakan ke dokter untuk mengetahui penyebab dan teknik pengobatan yang tepat untuk Anda. Hal ini tentu sangat disarankan untuk menjaga agar mata tetap sehat.
By Sri Maryati - Penyakit Rabu, 09 November 2016 14:44:30