Faktor Penyebab Dan Cara Penularan HIV AIDS Pada Manusia

Cara penularan HIV AIDS pada manusia

Setelah pada kesempatan sebelumnya kita telah membahas ciri-ciri penderita HIV dan tes untuk mendiagnosa di dalam tubuh. Maka pada kesempatan ini pula kita masih membahas topik yang sama seputar HIV, yaitu mengenai faktor penyebab dan cara penularan HIV pada manusia. Untuk mengetahui informasi lebih lengkapnya, anda dapat menyimak uraian berikut ini.

Di tanah air, penyebaran virus HIV/AIDS terbagi dua kelompok utama yakni lewat hubungan seks yang tidak menggunakan kondom dan penggunaan narkotika suntik bergantian. Dan kedua hal tersebutlah yang menjadi faktor penyebab penularan HIV sangat tinggi. Meski terjadi gejala atau tidak, orang yang terinfeksi HIV dapat menularkan virusnya kepada orang lain. Orang yang positif mengidap HIV akan lebih mudah menularkan virus beberapa minggu usai tertular. Pengobatan yang dilakukan terhadap pasien HIV hanya untuk menurunkan risiko penyebaran kepada orang lain.

Cara penularan HIV AIDS memang tidak menular dengan mudah ke orang lain. Virus tersebut tidak dapat menyebar lewat udara seperti virus flu dan batuk. HIV hanya bisa hidup dalam darah dan beberapa cairan tubuh. Namun cairan seperti keringat, air liru, maupun urin tidak mampu menularkan virus ke orang lain. Hal tersebut dikarenakan kandungan virus di cairan tersebut tidak cukup banyak. Cairan yang dapat menularkan HIV ke tubuh orang lain diantaranya adalah darah, dinding anus, sperma, air susu ibu, dan cairan vagina termasuk darah menstruasi.

HIV tidak bisa tertular lewat air ludah, ciuman, bersin, gigitan, berbagi perlengkapan mandi, peralatan makan, handuk, menggunakan toilet ataupun kolam renang yang sama, digigit serangga maupun binatang seperti nyamuk. Virus dapat memasuki aliran darah lewat luka terbuka pada kulit, lewat dinding tipis dalam anus maupun alat kelamin, lewat dinding tipis pada mata dan mulut, dan lewat suntikan langsung ke pembuluh darah menggunakan suntikan atau jarum yang sudah terinfeksi.

Penyebaran HIV yang paling utama adalah lewat hubungan seksual melalui anal atau vagina tanpa pelindung. Seks oral tanpa menggunakan pelindung pun berisiko untuk terkena infeksi namun risikonya cukup kecil. Penyebaran HIV lewat seks oral bisa meningkat jika orang yang melakukan seks oral sedang memiliki luka di mulut atau sariawan. Rendah tingginya risiko penularan HIV berbeda-beda, tergantung pada jenis hubungan seksual yang dilakukan.

Cara penularan HIV dapat terjadi ketika melakukan seks oral pada pria yang positif terkena HIV dan pria tersebut ejakulasi di mulut. Penularan HIV dapat terjadi saat melakukan seks oral pada perempuan yang positif terkena HIV terutama ketika perempuan tersebut sedang menstruasi.

Selain lewat hubungan seksual, HIV juga dapat menular lewat transfuse darah, berbagi suntikan terutama untuk para pengguna narkotika suntik, berbagi jarum misal untuk menindik ataupun memasang tattoo, dari ibu ke bayi baik ketika kehamilan, melahirkan, ataupun ketika menyusui, serta berbagi alat bantu seks dengan orang yang mengidap HIV.