Resiko Lain Penyebab Kanker Hati Selain Gangguan Hati
Risiko lain penyebab kanker hati
Pada artikel sebelumnya, dijelaskan bahwa kanker hati dipicu oleh sirosis, hepatitis B dan hepatitis C. Namun ada beberapa faktor lain pemicu terjadinya kanker hati, diantaranya adalah :
1. Hepatitis Autoimun
Terjadi saat kondisi genetik yang langka ini muncul ketika ketahanan alami tubuh atau sistem imun yang biasanya melawan infeksi, justru sebaliknya, menyerang sel-sel hati yang sehat. Pengidap hepatitis autoimun terhadap kanker hati ini lebih kecil daripada penderita gangguan hati atau sirosis hati lain.
2. Sirosis bilier primer
Sirosis bilier primer menyerang saluran empedu, yang merupakan jaringan pipa untuk mengalirkan empedu ke sistem pencernaan. Kerusakan ini menyebabkan penumpukan empedu di dalam hati. Penumpukan tersebut juga bisa merusak organ dan menyebabkan sirosis. Diperkirakan sekitar 5 % yang menderita sirosis saluran empede tingkat lanjut, akan menderita kanker hati di kemudian hari.
3. Hemokromatosis
Adanya hemokromatosis, yaitu kondisi genetis saat tubuh menyimpan terlalu banyak zat besi yang diserap dari makanan. Penumpukan zat besi tersebut lah yang akhirnya mampu meracuni dan merusak organ hati. Sekitar 10 persen penderita kanker hati disebabkan oleh sirosis akibat hemokromatosis.
Perlu adanya pemeriksaan secara berkala bagi orang-orang yang lebih beresiko mengidap kanker hati. Beberapa pemeriksaan yang menunjang atau diagnosis kanker hati mungkin bisa dilakukan, salah satunya berguna untuk memastikan apakah benar dan tidaknya terdapat sel kanker dalam organ hati, dan apakah sel tersebut berasal dari organ tubuh yang lain atau kanker hati primer.
Pemeriksaan juga perlu dilakukan agar si penderita mengetahui berapa besar area penyebarannya dan seberapa besar gumpalan kanker di hati tersebut. Hal ini juga dilakukan agar kita mengetahui ada di stadium berapa penderita tersebut. Dengan melakukan pemeriksaan, dokter akan memperoleh gambaran mengenai fungsi dan kondisi organ hati pasiennya, dan pengaruhnya terhadap kondisi tubuh serta penanganan apa yang harusnya dilakukan.
Jika gejala-gejalanya muncul, pada umumnya penderita harus menjalani pemeriksaan pemantauan untuk mendeteksi kanker hati secara lebih detail dan intensif. Ada dua tahap yang biasanya dilakukan saat pemeriksaan, pertama dilakukan tes darah, lalu di USG (ultrasonografi).
Mengapa tes darah ini dilakukan, yaitu untuk mendeteksi ada atau tidaknya protein di dalam darah, hal ini biasa disebut AFP (alfa fitoprotein). Hampir setengah atau bahkan lebih dari penderita kanker hati primer memproduksi protein tersebut dalam dalam darahnya. Sedangkan pemeriksaan USG dilakukan agar mengetahui ada atau tidaknya kelainan pada organ hati.
Bagi penderita kanker hati atau sirosis, hepatitis B dan C lebih baik menkonsultasikan dirinya secara rutin, minimal enam bulan sekali. Karena semakin dini penyakit ini diketahui, maka pengobatan kanker hati bisa di lakukan dengan lebih mudah.
By Nida Saripah - Penyakit Senin, 14 November 2016 07:48:47