Mengenal Gejala Penyebab Dan Cara Menangani Kejang
Gerakan yang kita lakukan dikendalikan otak yang mengirimkan sinyal-sinyal listrik lewat saraf ke otot. Jika sinyal mengalami gangguan, maka otot-otot tubuh bisa berkontraksi dengan tidak terkendali. Itulah yang terjadi ketika tubuh kejang-kejang. Gejala kejang pada setiap orang berbeda-beda. Perbedaan tersebut biasanya tergantung pada bagian otak yang mengalami gangguan.
Berbagai gejala yang bisa muncul dengan tiba-tiba diantaranya adalah perubahan gerakan bola mata, kehilangan kesadaran sesaat dibarengi perasaan bingung saat sadar karena tidak ingat apa yang telah terjadi, mulut berbusa, tiba-tiba jatuh, gemetar di seluruh tubuh, perubahan suasana hati, mulut terasa pahit atau ada sensasi logam pada mulut, dan kejang otot yang disertai gerakan ritmis pada kaki dan lengan.
Sebagian para penderita kejang terkadang mengalami sensasi aura, yakni indikasi peringatan sebelum terjadi kejang. Tanda-tanda tersebut bisa berupa kejanggalan yang dirasakan pada tubuh seperti mengecap rasa tertentu dan mencium aroma tertentu.
Pada sisi lain, ada penderita yang mengalami tangan gemetar serta hilang kesadaran. Bahkan kadang ada yang hilang kesadaran serta terlihat seperti bengong untuk sementara waktu namun tanpa gemetar. Itulah mengapa kondisi kejang-kejang sulit untuk terdeteksi.
Setiap orang juga akan mengalami durasi kejang-kejang yang berbeda. Ada yang mengalaminya beberapa detik ada juga yang sampai beberapa menit. Hal paling penting ketika menemukan orang kejang adalah segera menjalani penanganan darurat. Terutama jika durasi kejang lebih dari lima menit, penderita tidak sadarkan diri selama 10 menit lebih, kejang terulang kembali, dan itu merupakan kejang pertama yang dialami penderita.
Kejang biasanya disebabkan karena adanya gangguan terhadap aktivitas sinyal listrik di dalam otak. Satu dari sepuluh orang yang kejang mempunyai kondisi medis tertentu. Pemicu utamanya adalah epilepsi. Namun masih terdapat berbagai faktor lain yang menjadi penyebabnya. Antara lain adalah karena cedera di kepala, pengaruh obat-obatan seperti baclofen dan tramadol, pengaruh kondisi kesehatan tertentu seperti gula darah rendah, eklamsia, meningitis, atau stroke, pola hidup yang buruk seperti terlalu sering mengonsumsi minuman keras maupun obat terlarang, dan terkena racun karena gigitan hewan seperti ular atau kalajengking.
Cara menangani kejang diantaranya adalah:
-Membaringkan pasien supaya tidak jatuh namun tidak memindahkannya.
-Meletakkan pasien di alas yang empuk misal bantal atau jaket.
-Menjauhkan benda berbahaya seperti benda tajam.
-Tidak memakai kekerasan dalam menahan gerakan penderita.
-Melonggarkan pakaiannya terutama di sekitar leher dan perut.
-Memiringkan kepala penderita.
-Menghindari menyuapi penderita dengan apapun sebelum dia sepenuhnya sadar.
-Menemani penderita hingga kejang berhenti atau hingga petugas medis datang.
By Rizka Ardiana - Penyakit Senin, 14 November 2016 08:05:35