Cara Menghilangkan Milk Blister saat Menyusui
Menyusui harusnya tidak menyakitkan dan malah sebaiknya menjadi momen yang menyenangkan untuk ibu dan bayi. Tetapi untuk sebagian perempuan yang baru menjadi ibu, menyusui merupakan perjuangan melawan ketidaknyamanan. Musuh proses menyusui yang banyak dihadapi ibu muda adalah jerawat pada putting atau milk blister.
Milk blister merupakan jerawat yang nampak jelas dengan isi berupa cairan. Jika area kulit yang ada di sekitar jerawat ditekan, maka kulit di atas luka yang berisi cairan akan tampak menonjol. Milk blister pun dapat menyumbat saluran susu. Milk blister timbul karena kulit yang tumbuh di atas saluran susu. Lalu sejumlah kecil ASI menumpuk di belakang milk blister.
Penyebab keberadaan milk blister diantaranya adalah kelebihan pasokan ASI, bayi mempunyai masalah dalam mengisap atau masalah dalam menempelkan putting ke dalam mulutnya, adanya jamur yang menjadi penyebab sariawan dan biasanya menyebabkan beberapa luka jerawat, pinggiran mulut pompa ASI bisa jadi kurang pas atau pompanya diatur terlalu kuat sehingga menimbulkan lecet, dan terdapat tekanan berlebih di area tertentu pada payudara.
Selain itu, penyebab milk blister juga bisa karena alergi kulit atau dermatitis kontak terhadap salep, krim, maupun obat yang dioles pada putting susu. Meski penyebab kondisi tersebut kurang umum, tetapi ada baiknya Anda menghentikan penggunaan krim pada puting.
Lalu bagaimana cara menangani milk blister ? Perawatan sendiri di rumah idealnya bisa mengusir milk blister. Anda bisa melakukan berbagai langkah seperti menyusui lebih sering, mengompres hangat putting selama 2 sampai 3 menit sebelum mulai menyusui. Suhu panas bisa membuka saluran susu. Setelah dikompres, langsung pakai untuk menyusui bayi. Isapan bayi bisa membantu untuk melepaskan sumbatan.
Untuk mengurangi rasa tidak nyaman dan sakit karena milk blister, jaga puting agar tetap lembap seperti dengan meletakkan bola kapas yang telah ditetesi minyak zaitun ke dalam bra, tepatnya di posisi puting, rendam putting dalam satu cangkir air yang telah dicampur dua sendok teh garam, oleskan salep lanolin dengan teratur sesuai dengan petunjuk dokter, pijat puting susu, serta minum banyak cairan dan menghindari penggunaan bra terlalu ketat atau bra berkawat.
Untuk mengurangi lecet, variasikan posisi menyusui untuk mengurangi gesekan serta tekanan pada puting. Anda dapat mencoba beralih posisi menyusui dengan posisi bayi di sisi badan ke posisi bayi digendong di depan. Segera konsultasikan ke dokter jika isapan bayi pada putting tidak cukup dalam atau bayi kesulitan menempelkan putting ke mulutnya.
By Sri Maryati - Ibu Dan Anak Kamis, 17 November 2016 11:11:07