Bahaya Bayi Tidur Tengkurap Yang Perlu Diketahui
Mayoritas orang tua belum tahu bahaya bayi tidur sambil tengkurap. Kondisi ini sangat berbeda jika tengkurapnya bayi tidak saat tidur, melainkan sedang bermain. Bayi yang tengkurap saat bermain akan membantu memperkuat punggung, bahu, dan leher bayi. Selain itu, bayi perlu tengkurap untuk mengembangkan keterampilan motorik, mengasah kemampuan dalam mengendalikan kepala secara menyeluruh, mengembangkan kemampuan koordinasi dan mengikuti sesuatu dengan matanya, serta berguna agar kepala bayi tidak datar di satu sisi.
Namun, meski di satu sisi tengkurapnya bayi dapat memberi banyak keuntungan, ternyata di sisi lain, posisi bayi yang tidur tengkurap memiliki risiko tinggi mengalami SIDS (Sudden Infant Death Syndrome) atau lebih dikenal dengan sindrom kematian mendadak pada bayi. Jadi, posisi yang disarankan karena merupakan posisi yang paling tidak berisiko terhadap terjadinya SIDS adalah posisi telentang.
Banyak yang bertanya-bertanya mengapa bayi tengkurap saat tidur lebih berisiko mengalami sindrom kematian bayi mendadak? Ternyata, sebuah penelitian menjelaskan bagaimana refleks kimia pada laring yang mungkin menjadi penyebabnya. Laring merupakan bagian dari saluran tenggorokan yang berfungsi membantu proses bernapas dan bicara pada manusia. Ketika mulut dan lambung menghasilkan cairan, reseptor di mukosa laring akan terangsang untuk menghasilkan refleks yang dikenal dengan kemorefleks pada laring. Kemorefleks dilakukan untuk mencegah cairan dari mulut atau lambung masuk ke dalam saluran pernapasan. Karena jika cairan masuk, maka pernapasan bayi akan terganggu.
Menurut penelitian, jalan pernapasan pada bayi akan mengalami gangguan ketika bayi tidur tengkurap. Menurunnya kemorefleks saat tidur tengkurap tersebut dianggap sebagai pemicu dalam meningkatkan risiko bayi mengalami SIDS.
Sindrom kematian bayi mendadak atau SIDS umumnya terjadi pada bayi kisaran usia 0-6 bulan, bayi yang lahir premature, serta bayi yang saat dilahirkan memiliki berat yang kurang. SIDS ini menyerang 1 dari 1000.000 juta bayi di dunia. Meskipun kemungkinan sindrom kematian bayi mendadak ini sangat kecil, tetapi tetap saja orang tua harus memperhatikan bayinya sebagai langkah pencegahan. Orang tua disarankan menidurkan anak dalam kondisi telentang, hindari penggunaan selimut yang terlalu tebal karena akan mengganggu pernapasan bayi, jauhkan bayi dari asap rokok karena rokok dapat meningkatkan risiko terkena SIDS, serta berikan ASI eksklusif karena ASI mengandung nutrisi yang dapat meningkatkan kekebalan tubuh pada bayi.
By Rizka Ardiana - Ibu Dan Anak Senin, 21 November 2016 07:57:36