Diagnosis Hidradenitis Suppurativa dan Cara Mengatasinya
Hidradenitis Suppurativa atau acne inversa merupakan penyakit kulit jangka panjang yang menyebabkan timbulnya benjolan dibawah kulit di dekat kelenjar keringat. Kondisi ini bisa muncul dibagian kulit yang saling bergesekkan, misalnya diantara paha, selangkangan, dibawah payudara , dan lain-lain. Benjolan yang mucul bisa terinfeksi, lalu terisi nanah dan berbau jika kantong ini pecah.
Untuk mendiagnosis penyakit ini, biasanya dokter akan melakukan beberapa tahap berikut ini:
- Pemeriksaan fisik
Dokter akan memeriksa bagian kulit penderita yang terinfeksi, mendiagnosis berdasarkan lokasi benjolan-benjolan maupun lubang-lubang luka, dan frekuensi kambuhnya infeksi tersebut.
- Pengambilan sampel
Jika terdapat nanah di dalam benjolan, maka dokter akan mengambil sampel nanah untuk dianalisis di laboratorium.
- Mengklasifikasikan hidradenitis
Setelah diagnosis selesai, dokter akan mengklasifikasikan hidradenitis suppurativa yang diidap penderita.
Ada beberapa tingkatan keparahan dari penyakit ini, yaitu :
- Stadium 1 : Hanya ada satu atau beberapa abses terisolir tanpa jaringan parut atau saluran sinus.
- Stadium 2 : Muncul abses-abses kambuhan di lebih dari satu area kulit dan saluran sinus mulai terbentuk.
- Stadium 3 : Abses-abses muncul di banyak area kulit. Terdapat saluran sinus di bawah kulit yang saling terhubung antara abses. Penderita mungkin akan memiliki jaringan parut parah yang selalu basah.
Lalu bagaimana cara untuk melakukan pengobatannya? Jenis penanganan yang dijalani penderita tergantung dari seberapa parah penyakit tersebut. Jika hidradenitis suppurativa masih pada tahap ringan, maka penderita bisa mengompres sendiri benjolan dengan air hangat. Selain itu, ada beberapa tindakan penanganan lainnya, diantaranya adalah:
1. Pemberian obat-obatan
Ada beberapa jenis obat yang biasa digunakan untuk mengatasi hidradenitis suppurativa yaitu:
- Obat anti peradangan non steroid.
- Antibiotik.
- Kortikosteroid.
- Retinoid oral.
2. Terapi hormon, dengan pil kontrasepsi yang mengandung estrogen buatan mampu mengurangi sekresi dari kelenjar keringat serta mengontrol benjolan.
3. Obat biologis, Dokter akan menyuntikkan obat-obatan jenis ini untuk mendorong sistem pertahanan tubuh agar menyerang kuman. Namun, obat jenis ini memiliki efek samping yang cukup serius.
4. Pembedahan
Untuk menangani hidradenitis suppurativa yang tumbuh semakin dalam, penderita umumnya harus menjalani prosedur pembedahan. Beberapa jenis pembedahan yang bisa dilakukan adalah:
- Insisi dan drainase abses, untuk membuka benjolan yang telah menjadi kantong dan mengeringkannya dari cairan nanah.
- Membuka saluran sinus antar benjolan, dengan memotong kulit dan daging yang menjadi atap saluran.
- Operasi pengangkatan untuk mengangkat seluruh benjolan dan bagian kulit yang terinfeksi.
- Pembedahan laser, akan dilakukan untuk menangani benjolan baru yang berada di lapisan kulit. Namun, laser juga akan menghancurkan folikel rambut penderita.
Jika penyakit ini tidak segera ditangani, maka akan terjadi komplikasi. Beberapa hal yang akan terjadi saat terjadi Hidradenitis Suppurativa adalah:
- Terhalangnya drainase kelenjar getah bening yang menyebabkan pembengkakan pada lengan, kaki, atau area genital.
- Terbatasnya gerak tubuh penderita.
- Perubahan tekstur kulit dan jaringan parut.
- Terisolasi dari lingkungan akibat bentuk dan bau yang ditimbulkan hidradenitis suppurativa.
Ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mengurangi risiko hidradenitis suppurativa agar tidak berkembang menjadi lebih parah dan tidak kambuh kembali, yaitu:
- Kenakan pakaian yang tidak terlalu ketat.
- Berhenti merokok.
- Jaga kebersihan kulit dan anggota badan.
- Mengontrol berat badan.
- Jangan mencukur area kulit yang terinfeksi, agar tidak terjadi iritasi. Sekaligus hindari penggunaan parfum atau deodoran pada area yang terinfeksi.
- Jaga suhu tubuh agar tidak terlalu sering berkeringat.
Demikian mengenai Hidradenitis Suppurativa mulai dari cara mendiagnosis hingga pencegahannya, semoga dapat membantu.
By Sri Maryati - Penyakit Selasa, 22 November 2016 10:54:33