Mengenal Kadar Bilirubin Pada Bayi Baru Lahir
Mengenal Kadar Bilirubin Pada Bayi Baru Lahir
Seorang Ibu yang baru saja melahirkan dan memiliki seorang bayi tentu akan sangat khawatir dan panik jika bayi yang baru lahinrya itu memilki kulit dan bagian putih mata berwarna kuning. Karena dianggap sebagai kondisi yang tidak normal. Warna kuning tersebut disebut bilirubin dimana pigmen tersebut ada dalam darah dan tinja di dalam tubuh.
Bilirubin secara alami dihasilkan oleh tubuh yakni ketika sel darah merah mulai hancur. Bilirubin akan mengelilingi tubuh, kemudian masuk ke organ hati, empedu, usus halus, hingga dikeluarkan ketika buang air besar berupa tinja. Itulah proses yang semestinya terjadi.
Namun, Jika bilirubin tidak diproses sebagaimana mestinya oleh organ hati maka akan menyebabkan peningkatan kadar pigmen kuning didalam darah. Kondisi inilah yang dimanakan Jaundice. Jaundice ini sering kali terjadi pada bayi yang baru lahir dimana pembentukan bilirubin lebih cepat dibandingkan kemampuan hati memecah dan mengeluarkan dari tubuh.
Ketika hal ini menimpa bayi Anda, maka sebaiknya segera melakukan pemeriksaan darah untuk memastikan berapa kadar bilirubin pada bayi Anda. Jangan dibiarkan karena akan menimbulkan resiko berat seperti menimbulkan resiko tuli, kebutaan dan lain sebagainya. Perlu tindakan lebih lanjut jika :
- kadar bilirubin lebih 10 mg/dL untuk usia kurang dari 1 hari,
- kadar bilirubin lebih dari 15 mg/dL untuk bayi usia 1-2 hari,
- kadar bilirubin lebih dari 18 mg/dL untuk usia 2-3 hari,
- kadar bilirubin lebih dari 20 mg/dL untuk usia lebih dari 3 hari.
Jika bayi dinyatakan memilki kadar bilirubin diatas angka normal maka akan dilakukan tindakan medis. Terapi sinar fototeraspi adalah tindakan awal yang dapat dilakukan untuk menurunkan tingkat bilirubin pada bayi baru lahir.
Dalam prosesnya, bayi ditempatkan di bawah sinar khusus yang berfungsi untuk mengubah molekul bilirubin agar selanjutnya dapat dikeluarkan bersama urine atau tinja. Jika tindakan ini belum menunjukkan hasil yang diharapkan, maka akan dilakukantransfusi immunoglobulin.
Tindakan ini dilakukan untuk penanganan bayi kuning, dimana bayi memiliki perbedaan golongan darah dengan ibunya. Jika belum memberikan respon juga, akan dilakukan transfusi pergantian darah. Dalam prosesnya akan dilakukan pengambilan darah dari bayi yang kemudian diganti dengan darah dari pendonor. Dengan cara seperti inidiharapkan darah bayi sesudah transfusi akan lebih bebas dari kadar bilirubin yang tinggi dan antiibodi ibu.
By Ana Rediana - Ibu Dan Anak Selasa, 22 November 2016 15:35:23