Pengaruh HIV Pada Sistem Kekebalan Tubuh Manusia
Pengaruh HIV pada tubuh manusia.
Setiap manusia mempunyai sistem kekebalan tubuh yang berfungsi untuk melindunginya dari berbagai penyakit. Sel CD4 yang merupakan jenis sel darah putih adalah salah satu unsur penting dari sistem kekebalan tubuh. Sel tersebut melindungi dari berbagai macam virus, bakteri, serta kuman lainnya.
Human Immunodeficiency Virus (HIV) bekerja dengan menginfeksi sistem kekebalan tubuh manusia. Virus tersebut akan masuk ke dalam sistem kekebalan pada sel CD4 dan memanfaatkan sel CD4 untuk menggandakan dirinya sebanyak mungkin. Virus yang menggandakan diri akan meninggalkan sel CD4 serta membunuhnya di waktu yang sama. Semakin banyak sel CD4 yang mati, maka sistem kekebalan tubuh seseorang yang terkena HIV akan semakin rendah. Sampai akhirnya sistem kekebalan tubuh sama sekali tidak berfungsi.
Saat proses tersebut terjadi, tubuh akan merasa sehat serta tidak terjadi masalah apapun. Kondisi tersebut dapat berlangsung selama 10 tahun bahkan lebih. Namun pada momen tersebut, penderita dapat menyebarkan virusnya kepada orang lain.
Semua orang mempunyai risiko terkena infeksi HIV tanpa mengenal batas usia. Namun terdapat kelompok orang yang mempunyai risiko terinfeksi HIV lebih tinggi. Yakni pengguna narkotika suntik, orang yang melakukan tindik atau membuat tato, orang yang sering bepergian ke daerah dengan angka pengidap HIV tinggi seperti Amerika Selatan, Afrika, dan Eropa Timur, orang yang transfuse darah di daerah dengan angka HIV tinggi, orang yang berhubungan seksual tanpa menggunakan kondom, orang yang terkena infeksi penyakit seksual lain, serta orang yang berhubungan seksual dengan pengguna narkotika suntik.
Orang yang baru terinfeksi HIV akan mengalami beberapa gejala HIV yang tampak seperti penyakit flu. Hal tersebut bisa terjadi selama lebih dari satu sampai dua bulan setelah tubuhnya terinfeksi. Gejala awal yang muncul adalah sakit tenggorokan, demam, serta munculnya ruam. Namun beberapa orang yang menderita penyakit ini tidak merasakan gejala dan tanda selama bertahun-tahun.
Untuk bisa mengetahui apakah kita terinfeksi HIV atau tidak, caranya adalah dengan menjalani tes untuk mendiagnosa HIV dalam tubuh. Semakin cepat HIV terdeteksi, tingkat keberhasilan pengobatan pun akan makin tinggi. Jika Anda merasa mempunyai risiko terinfeksi HIV, segera konsultasikan dengan dokter ataupun klinik kesehatan terdekat.
Tidak disarankan untuk menunda penanganan usai Anda didiagnosis terinfeksi HIV. Jika penanganan terlambat, virus dapat menyebar dengan cepat ke dalam sistem kekebalan tubuh. Hal tersebut dapat mengganggu kesehatan Anda. Dengan penanganan yang cepat, Anda pun dapat menghindari penyebaran virus ini kepada orang terdekat.
By Nida Saripah - Kesehatan Rabu, 23 November 2016 08:31:21