Kondisi Medis Hypoalbuminemia yang Perlu Diwaspadai
Hypoalbuminemia merupakan tanda medis saat kadar albumin di dalam darah seseorang berada di bawah normal. Albumin merupakan protein dengan jumlah paling banyak yang ada dalam tubuh yang membentuk plasma darah serta diproduksi dalam organ hati. Gangguan ini umumnya diidap orang yang mempunyai kondisi medis kronis dan akut.
Gejala hypoalbuminemia juga dapat menandakan adanya penyakit dalam tubuh seseorang seperti hepatitis kronis atau sirosis atau kerusakan hati. Gejala kadar albumin darah yang berkurang dan adanya protein dalam air seni adalah tanda-tanda sindrom nefrotik karena ginjal rusak. Kadar rendah albumin juga dapat menjadi tanda adanya penyakit malnutrisi kronis atau hilangnya protein karena terjadi kerusakan pada dinding saluran pencernaan.
Kadar albumin yang rendah di dalam darah seseorang dapat menyebabkan risiko mortalitas dan morbiditas meningkat. Albumin memberikan pengaruh 75 sampai 80 persen tekanan osmotic koloid dari plasma normal. Hal tersebut mengartikan bahwa albumin sangat memberikan pengaruh terhadap tekanan kapiler pembuluh darah. Albumin memiliki peran untuk mengikat cairan tubuh supaya tidak bocor keluar dari pembuluh darah.
Jika kadar senyawa tersebut turun, maka cairan akan keluar jaringan tubuh sehingga tubuh akan membengkak. Tekanan kapiler juga akan sangat berpengaruh terhadap fungsi ginjal dalam menyaring darah. Albumin mengandung protein sebesar 50 persen. Jenis protein tubuh tersebut memiliki fungsi untuk menyalurkan berbagai zat ke seluruh tubuh seperti asam lemak, bilirubin, metal, ion, hormon, serta obat-obatan dari luar tubuh.
Gejala merupakan sesuatu yang dirasakan penderita. Adapun gejala-gejala hypoalbuminemia diantaranya adalah pembengkakan wajah, pembesaran lidah, pembengkakan kelenjar parotis, bradikardia, jantung membesar, hipotensi, mengecilnya otot terutama di daerah tangan, testis menciut, hilangnya lemak di bawah lapisan kulit, pembuluh darah tampak menerawang di permukaan kulit, kulit menjadi kering, telapak tangan lebih merah, kulit seluruh tubuh tampak menguning, luka sulit sembuh, pembengkakan pada bagian tepi tubuh seperti kaki menjadi bengkak, kerusakan otak, dan pertumbuhan lambat pada anak-anak.
Cara yang paling efektif dalam meminimalisir hypoalbuminemia adalah dengan menciptakan keseimbangan nitrogen positif yang dilakukan dengan cara mengonsumsi protein enteral, yakni protein yang dimasukkan langsung ke dalam saluran cerna menggunakan selang atau feeding tube.
Kadar albumin adalah gambaran derajat keparahan sebuah penyakit. Semakin rendah kadar albumin di dalam tubuh, artinya penyakit yang diderita semakin parah. Oleh sebab itu, dokter harus mengawasi terus perjalanan penyakit tersebut dan terus memeriksa kadar albumin dengan rutin.
By Sri Maryati - Penyakit Rabu, 23 November 2016 08:55:32