Pertolongan Pertama Pada Penderita Hipotermia
Hipotermia merupakan kondisi darurat dimana tubuh tak sanggup mengembalikan suhu panas alami karena suhu terlalu cepat turun. Kondisi tersebut bisa membuat suhu tubuh mencapai suhu yang sangat rendah yakni di bawah 35 derajat celcius.
Jika tidak ditangani dengan segera, suhu tubuh bisa semakin menurun serta menyebabkan berbagai gejala seperti pupil mata melebar, kesadaran yang menurun sampai pingsan, nafas menjadi pendek atau bahkan tidak bernafas sama sekali, dan denyut nadi yang tidak teratur serta melemah.
Jika terdapat orang yang mengalami gejala-gejala hipotermia seperti di atas, sebaiknya segera bawa ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan darurat. Hipotermia bisa diatas dengan mencegah proses pelepasan panas dalam tubuh serta menghangatkan tubuh pengidap dengan perlahan. Sebelum pengidap hipotermia mendapatkan penanganan dari petugas medis, terdapat beberapa langkah pertolongan pertama yang bisa dilakukan untuk membantunya. Diantaranya adalah:
-Memberikan nafas buatan jika pengidap berhenti bernafas.
-Memindahkan pengidap ke dalam ruangan maupun tempat hangat jika perlu. Namun jangan langsung memandikan pengidap menggunakan air hangat.
-Memperlakukan pengidap dengan sangat hati-hati. Gerakan kasar maupun berlebih bisa memicu serangan jantung. Menggosok kaki maupun tangan pengidap juga baiknya dihindari.
-Lepaskan pakaian orang yang sedang hipotermia jika basah dan ganti menggunakan pakaian kering.
-Tutupi tubuh pengidap menggunakan pakaian maupun selimut supaya hangat.
-Jika sedang berada di alam terbuka, lapisi tanah menggunakan selimut sebelum membaringkan pengidap hipotermia.
-Berbagi panas tubuh dengan memeluknya secara hati-hati. Kontak langsung kulit ke kulit akan sangat efektif untuk membuatnya hangat.
-Pakai handuk kering yang sudah dihangatkan maupun botol berisi air hangat untuk mengompresnya. Kompres tersebut bisa diletakkan di dada, leher, maupun selangkangan. Tidak dianjurkan meletakkan botol berisi air hangat di bagian tangan maupun kaki karena bisa mendorong darah dingin mengalir ke paru-paru, otak, dan jantung.
-Beri minuman hangat jika pengidap hipotermia masih sadar dan mampu menelan. Namun jangan bersi minuman yang mengandung kafein atau alkohol.
By Rizka Ardiana - Kesehatan Jum'at, 02 Desember 2016 08:08:57