Hal-Hal Yang Dapat Membahayakan Kehamilan
Jika Mengalami Hal Ini, Kehamilan Anda Dalam Kondisi Bahaya
Perempuan hamil biasanya mengalami beberapa hal yang kurang membuat nyaman seperti mual, sakit, dan nyeri. Hal tersebut lumrah dialami. Namun ada kondisi dimana jika hal tersebut terjadi sebaiknya segera diantisipasi karena bisa membahayakan ibu dan calon bayi.
-Mual berat dan muntah-muntah. Mual dan muntah adalah kondisi yang akrab dengan ibu hamil. Tetapi hal tersebut akan menjadi hal serius jika terjadi secara berlebihan. Ketika mual, ibu hamil kemungkinan tidak bisa minum atau makan apapun sehingga janin berisiko kekurangan gizi dan dehidrasi. Ada berbagai kemungkinan saat ibu hamil mual dan muntah secara hebat. Jika disertai diare bisa jadi keracunan makanan. Jika muntah disertai dengan nyeri punggung bawah atau sekitar alat kelamin serta demam, bisa jadi ibu hamil terkena infeksi ginjal.
-Pendarahan. Jika berupa flek atau pendarahan tanpa rasa sakit, maka hal tersebut normal. Namun akan berbahaya jika pendarahan hebat disertai dengan keluarnya darah cukup banyak berwarna gelap serta kram, sakit perut parah, serta rasa ingin pingsan di awal trimester pertama karena hal tersebut bisa menjadi tanda kehamilan ektopik atau hamil di luar rahim yang sangat mengancam jiwa. Pendarahan di awal trimester kedua yang disertai nyeri punggung atau sakit perut kuat juga membahayakan karena bisa menjadi pertanda akan keguguran. Begitu juga jika pendarahan terjadi di trimester ketiga karena bsa jadi merupakan gejala solusio plasenta atau terlepasnya plasenta dari dinding rahim. Sementara yang paling terjadi, yakni pendarahan di usia kehamilan kurang dari 37 minggu memungkinkan bayi akan terlahir prematur.
-Janin jarang bergerak. Jika janin sering bergerak, seperti terasa menendang-nendang, maka hal tersebut menandakan bahwa kehamilan baik-baik saja. Namun jika pergerakannya melamban atau bahkan tidak ada lagi pergerakan sama sekali berarti terjadi sesuatu terhadap janin di dalam kandungan.
-Keluar cairan dari vagina. Keluarnya cairan yang terasa merembes dari vagina bisa berarti air ketuban pecah. Janin dalam kandungan sudah harus dilahirkan meski belum waktunya. Tetapi bisa jadi air yang keluar bukan ketuban, melainkan urin yang keluar akibat adanya tekanan pada kandung kemih karena rahim membesar. Untuk membedakan apakah air yang keluar adalah urin atau air ketuban, Anda bisa mencoba buang air kecil. Jika usai buang air kecil, cairan terus keluar, maka itu tandanya ketuban sudah pecah.
Segera kunjungi dokter atau bidan jika hal tersebut terjadi untuk segera ditangani sebelum hal-hal yang membahayakan datang.
By Diane Rosse A.Md.Keb - Penyakit Rabu, 27 April 2016 12:59:13