Fakta Dan Anggapan Umum Tentang Makanan Organik
Meski saat ini makanan organik sudah cukup populer karena semakin meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap kesehatan dan pelestarian lingkungan, namun anggapan bahwa makanan organik itu lebih baik tidak semuanya benar. Mana saja yang sebenarnya fakta, dan yang salah?
Berikut ini adalah fakta dan anggapan umum tentang makanan organik
- Makanan organik mengandung sedikit pestisida
Pestisida merupakan bahan kimia yang berfunsgi untuk membunuh hama dan serangga pada tanaman dan buah-buahan. Bahan ini biasanya digunakan pada metode konvensional pertanian, dan biasanya pestisida tersebut masih menempel pada makanan yang akan kita makan - Bahan organik tidak mengandung bahan buatan tambahan
Betul, karena produk organik tidak boleh terdapat bahan buatan tambahan seperti bahan pengawet, pewarna buatan, pemanis, perasa buatan, dan MSG. - Bahan organik ramah lingkungan
Metode penanaman organik memang cenderung lebih ramah lingkungan, seperti mampu mengurangi polusi air, udara, dan tanah: menambah kesuburan tanah, mengurangi erosi tanah, dan menggunakan energi yang lebih sedikit. - Makanan organik lebih banyak nutrisinya
Hingga saat ini belum ada studi yang menyatakan benar bahwa produk organik lebih kaya nutrisi dibanding non-organik. Peneliti masih menyatakan bahwa kandungan nutrisi dari keduanya sama saja. - Makanan organik selalu ramah lingkungan
Salah, karena walaupun metode organik ini bisa mengurangi polusi, namun penelitian dari Dennis Avery dari Hudson Institute’s Center for Global Food Issues menyatakan bahwa menanam produk organik membutuhkan waktu yang lebih lama dari pada produk non organik untuk menghasilkan jumlah produk yang sama. Diperlukan lebih banyak lahan produk organik untuk menyeimbangi jumlah produk non-organik - Makanan organik tidak perlu di cuci
Salah, semua makanan organik tetap harus dicuci terlebih dahulu, karena mungkin saja makanan tersebut telah terkontaminasi oleh bakteri di luaran sana.
Hal-hal lain yang perlu diingat
Setiap membeli produk organik, pastikan ada label yang tertera pada kemasan. Disarankan untuk membeli produk organik yang telah bersertifikasi karena hal tesebut lebih meyakinkan bahwa produk itu organik. Konsumsi juga variasi buah dan sayur yang berbeda, agar tubuh mendapatkan nutrisi yang lengkap.
Orang yang mengonsumsi buah atau sayur organik, dapat mengurangi risiko terpapar dari bahan kimia pestisida. Begitu juga dengan mengonsumsi daging organik, lebih tidak berisiko terpapar bakteri yang resisten terhadap antibiotik. Walaupun demikian belum ditemukan manfaat yang siginifikan dari mengonsumsi produk organik ini. Ada faktor lain yang menentukan kesehatan seseorang disamping pemilihan produk organik atau konvensional. Produk apapun yang Anda konsumsi, pastikan untuk proses bahan-bahan tersebut dengan baik sebelum di konsumsi. Beberapa hal yang harus diperhatikan adalah:
- Untuk mendapatkan buah dan sayur yang segar, belilah produk tersebut sesuai dengan musimnya, atau beli beli langsung di petani lokal
- Cuci buah dan sayuran dibawah air yang mengalir sebelum dikonsumsi. Dengan mencuci, umumnya kotoran atau bakteri akan hilang.
- Mengonsumsi berbagai jenis sayuran, buahan, dan protein hewani dapat mengurangi risiko paparan dari pestisida
- Bacalah label kemasan dengan baik. Walaupun ada label organiknya, tapi bisa saja produk tersebut masih mengandung gula, kalori, dan garam dalam jumlah yang berlebihan.
Baik makanan organik maupun tidak, konsumsilah dalam keadaan segar untuk mendapatkan nutrisi yang maksimal. Nutrisi yang ada ada dalam buah-buahan yang mengandung vitamin C biasanya mengalami oksidasi dari waktu ke waktu, jadi walaupun Anda mengonsumsi produk organik, namun jika disimpan terlalu lama dalam lemari pendingin, maka bisa menghilangkan nutrisnya.
By Rizka Ardiana - Kesehatan Jum'at, 09 Desember 2016 07:50:39