Kelemahan Makanan Organik Yang Perlu Diketahui

- Harganya lebih mahal
Bahan makanan organik cenderung lebih mahal dibanding makanan konvensional, hal tersebut karena petani dan peternak organik memerlukan metode perawatan khusus yang biasanya lebih mahal - Cepat membusuk
Karena tidak ada pengawet dalam makanan, jadi bahan makanan organik lebih cepat membusuk - Bentuknya tidak begitu menarik
Karena tidak menggunakan bahan tambahan lain seperti pestisida, sehingga bentuk dan penampilan dari makanan organik ini tidak lebih menarik dari makanan konvensional. Warnanya tidak begitu cerah, ukurannya pun sedang tidak begitu besar, dan terdapat lubang-lubang pada sayur maupun buahnya - Pestisida bukanlah satu-satunya hal yang mengancam kesehatan
Selain pestisida, hal lain yang dapat mengancam kesehatan makanan juga adalah racun alami yang digunakan sebagai pestisida natural untuk melindungi tanaman organik. Solanim adalah salah satunya, jika tertelan, bahan yang diproduksi kentang ini dapat menyebabkan gangguan pada tubuh.
Dari uraian diatas, bukan berati bahan makanan organik memiliki kualitas lebih rendah dari makanan non-organik. Karena standar keamanan makanan yang diterapkan harus sama, aman untuk dikonsumsi.
Lalu, apakah makanan organik lebih sehat untuk bayi? Penelitian menemukan, tidak ada perbedaan nutrisi dari bahan makanan organik maupun konvensional. Hanya ada beberapa jenis susu organik saja yang memiliki kandungan asam lemak omega-3 yang lebih tinggi daripada susu non-organik. Kandungan tersebut berguna sebagai perlindungan dari penyakit jantung.
Poin penting dalam mengonsumsi makanan organik pada bayi adalah, menurunkan risiko dari dampak pestisida yang umumnya terdapat pada makanan seperti buah-buahan dan sayuran yang ditanam secara konvensional. Bayi lebih berisiko mengalami gangguan akibat paparan pestisida dibandingkan orang dewasa. Walaupun demikian, kadar pestisida dalam bahan makanan non-organik pun umumnya tidak melebihi batas maksimal yang ditetapkan pemerintah.
Hewan yang tidak diternakan secara organik pun biasanya telah diberikan suntikan antibiotik atau pengobatan lainnya untuk mencegah risiko penyakit. Beberapa peneliti percaya bahwa kandungan bahan tersebut pada tubuh hewan yang dikonsumsi bisa membahayakan kesehatan. Namun hal tersebut masih harus diteliti lebih jauh mengenai kebenarannya.
Jika hewan diternakan secara organik namun dalam kondisi sakit, perlu juga ditangani dengan suntikan antibiotik atau obat lainnya. Hal terpentingnya adalah, pilihan menggunakan makanan organik maupun tidak yang penting sudah memberikan nutrisi cukup dan lengkap bagi bayi. Karena tidak selalu makanan organik itu adalah pilihan yang lebih baik.
By Rizka Ardiana - Kesehatan Sabtu, 10 Desember 2016 08:49:02