Gejala-Gejala Lain Yang Mungkin Menyertai Lupus
Gejala-Gejala Lain Yang Mungkin Menyertai Lupus
Setiap penderita lupus eritematosus sistemik pada kenyataan tidak mengalami gejala yang sama. Terkadang ada yang mengalami gejala yang berat dan ada juga mengalami gejala yang ringan. Namun ada beberapa gejala lain yang bisa timbul selain gejala yang utama. Namun tidak semua gejala tersebut akan dialami penderita lupus eritematosus sistemik karena banyak juga penderita lupus ini yang hanya mengalami gejala-gejala utama saja.
Berikut ini merupakan gejala-gejala lain yang mungkin dialami penderita lupus eritematosus sistemik. Diantaranya demam tinggi 38 derajat celcius atau lebih, sariawan yang terus-terusan muncul, tekanan darahnya tinggi, sakit kepala, rambut rontok, ada pembengkakan kelenjar getah bening, mata kering, sakit dada, hilang ingatan, nafasnya pendek akibat inflamasi paru-paru hal ini berdampak pada anemia atau jantung. Jari-jari tangan serta kaki yang membiru atau bisa juga memutih apabila terkena hawa dingin atau bisa diakibatkan stress. Serta tubuh pun menyimpan cairan berlebihan yang membuat pembengkakan di pergelangan kakinya.
Pada penderita lupus sistem kekebalan tubuhnya berfungsi buat melindungi tubuh dari berbagai sumber infeksi dari virus atau bakteri. Sistem kekebalan tubuh diproduksi oleh tubuh dengan tujuan seperti itu. Namun pada lupus eritematosus sistemik, sistem kekebalan tubuhnya malah balik nyerang organ tubuh yang sehat, serta ser dan jaringan yang sehat juga. Kondisi tersebut dikenal dengan istilah autoimun.
Saat ini penyebab kondisi tersebut pada lupus belum bisa diketahui. Para ahli, sebagian besar menduga jika faktor genetika bisa menjadi risiko tinggi bagi seseorang buat terserang lupus. Namun faktor lingkungan juga disinyalir punya andil dalam menyebabkan adanya lupus. Pengaruh genetika dipercayai oleh para ahli merupakan salahsatu penyebab lupus eritematosus sistemik.
Ada penelitian yang membuktikan anggapan ini. Penelitian tersebut dibuktikan dengan salah satu anak kembar indentik menderita lupus eritematosus sistemik sehingga sauradanya juga mempunyai risiko setinggi 25 persen untuk terkena penyakit yang sama pula. Bukti lain mengatakan jika tingkat perkembangan lupus eritematosus sistemik memiliki variasi yang signifikan di dalam tiap grup etnis.
Kemungkinan besar mutasi genetika mempunyai peran besar jadi penyebab lupus eritematosus sistemik. Para peneliti beranggapan jika ada beberapa mutasi genetika yang kemungkinan bisa jadi pemicu risiko lupus eritematosus meningkat. Mutasi genetika munucul pada saat terjadi kekacauan pada suatu perintah dari gen yang tertentu.
By Ana Rediana - Penyakit Rabu, 14 Desember 2016 15:42:24