Gejala dan Komplikasi Penyakit Kawasaki
Gejala dan Komplikasi Penyakit Kawasaki
Penyakit kawasaki masih terdengar asing di telinga kita. sekilas dari namanya, orang yang pertama kali mendengar nama penyakit ini bisa langsung menyimpulkan asal penyakit ini adalah dari jepang. Penemunya sendiri bernama dr. Tomisoku Kawasaki. Penyakit kawasaki yang ditemukannya memiliki kesamaan seperti penyakit campak tetapi disertai dengan peradangan pembuluh darah di seluruh tubuh.
Kondisi penyakit ini termasuk langka karena hanya menyerang sebagian anak-anak di bawah usia lima tahun. Balita dengan jenis kelamin laki-laki lebih banyak yang menderita penyakit kawasaki daripada balita berjenis kelamin wanita. Meskipun termasuk penyakit yang bisa dikatakan berbahaya dan mengamcam kesehatan balita, tetapi penyakit ini tidak menular.
Gejala yang umum terjadi pada penyakit kawasaki ini adalah demam tinggi, mata merah serta perubahan pada mulut, bibir, jari tangan dan kaki serta adanya pembengkakan kelenjar getah bening di salah satu sisi leher, warna kemerahan pada lidah dan pembengkakan disertai dengan perubahan warna pada bagian tangan dan kaki. Pemeriksaan untuk mengetahui penyakit ini selain dilihat dari gejalanya juga bisa dengan melakukan tes darah, tes urine, elektrodiagram serta ekakrdiogram.
Pengobatan penyakit kawasaki sangat dianjurkan untuk dilakukan sedini mungkin. Agar bisa mempercepat proses penyembuhan dan menurunkan resiko komplikasi. Waktu penanganan yang ideal adalah 10 hari pertama sejak awal anak mengalami gejala. Tujuan awal dari pengobatan untuk penyakit kawasaki adalah menurunkan demam, mengurangi inflamasi sekaligus mencegah kerusakan pada jantung. Proses ini dilakukan dengan memberikan aspirin dan imunoglobulin.
Sebenarnya, konsumsi aspirin tidak dianjurkan untuk anak-anak di bawah 16 tahun, tapi untuk pengobatan penyakit kawasaki adalah pengecualian. Hal ini dikarenakan aspirin dapat mengatasi inflamasi, menurunkan demam serta mengurangi rasa sakit yang di derita anak. Hanya saja yang perlu diperhatikan adalah dosis dan penggunaan aspirin harus disesuaikan dengan kondisi anak.
Imunoglobulin digunakan sebagai infus untuk mengurangi demam sekaligus risiko komplikasi jantung. Intensitas penyakit kawasaki umumnya akan berkurang setelah pasien menerima infus imunoglobulin ini. Selain dengan pengobatan menggunakan obat, secara sederhana, penyakit kawasaki bisa diatasi dengan memberikan banyak minum kepada pasien dan mengompres pasien agar demamnya turun.
Jika tidak ditangani dengan efektif, penyakit kawasaki beresiko memicu masalah jantung pada pasien. Diperkirakan satu diantara lima anak pengidap penyakit ini akhinya menderita komplikasi jantung. Komplikasi serius ini diakibatkan oleh adanya peradangan pada pembuluh darah koroner Dinding pembuluh darah kemungkinan besar akan melemah sehingga menyebabkan terbentuknya aneurisma atau dinding pembuluh darah bisa menyempit dan memicu penggumpalan darah. Kedua komplikasi ini umumnya dapat memicu kerusakan pada jantung. Maka jika anak mengalami gejala-gejala penyakit kawasaki, lakukan segera penanganan yang tepat dan lakukan pemeriksaan dengan dokter terkait untuk menghindari komplikasi yang bisa saja terjadi.
By Ana Rediana - Penyakit Senin, 19 Desember 2016 15:01:06