Virus Zika adalah sebuah virus dari keluarga flaviviridae dan genus flavivirus yang disebarkan oleh nyamuk berjenis Aedes Aegepty. Aedes Albopictus juga merupakan salah satu nyamuk yang berpotensi menularkan virus zika. Nyamuk ini umumnya berasal dari Afrika dan Asia dan dianggap sebagai spesies nyamuk yang paling agresif.
Gejala dari penyakit ini adalah timbulnya ruam, nyeri pada sendi, konjungtivitas (kemerahan pada mata), rasa pusing dan gejala-gejala lain yang hampir serupa dengan campak. Itu sebabnya untuk mengetahui diagnosa pasti dari penyakit ini perlu adanya pemeriksaan khusus pada orang yang dicurigai terserang virus zika. Umumnya dokter akan melakukan pemeriksaan terhadap rute perjalanan yang pernah dilakukan oleh pasien, khususnya ke daerah dengan kemungkinan infeksi virus zika yang tinggi. Dokter akan bertanya seputar area yang dikunjungi, waktu kunjungan dan aktivitas apa saja yang dilakukan pasien selama disana.
Tes darah juga dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat kandungan asam nukleat virus dalam tubuh. Pada hari ketiga setelah dilakukan pengambilan darah, urine dan air liur dapat di ambil sample untuk pemeriksaan lebih lanjut. Pemeriksaan molekular dengan metode reverse transcription polymerase chain reaction (RT-PCR) juga umum dilakukan untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat. Jika ditemukan suspected case dengan pemeriksaan molekular maka orang tersebut positif terkena virus zika.
Sampai saat ini langkah pengobatan untuk virus zika baru berfokus pada upaya dalam mengurangi gejala yang dirasakan pasien. Hal ini dikarenakan belum ditemukannya vaksin serta
obat yang dapat menyembuhkan penyakit ini.
Pengobatan yang biasa dilakukan adalah dengan pemberian cairan untuk mencegah dehidrasi, obat pereda rasa sakit untuk meredakan demam dan sakit kepala, serta anjuran untuk istirahat yang cukup. Bagi pasien yang positif terserang virus zika, diharapkan untuk sebisa mungkin menghindari gigitan nyamuk selama terjangkit virus ini, karena virus zika dapat bertahan lama di dalam darah penderita dan dapat menularkan kepada orang lain melalui gigitan nyamuk.
Penularan virus zika bisa dicegah dengan melakukan hal-hal sebagi berikut :
- Untuk menghindari gigitan nyamuk saat tidur, gunakan kelambu dan hindari produk perawatan kulit yang beraroma.
- Untuk wanita yang sedang hamil sangat disarankan untuk tidak bepergian ke daerah yang terjangkit virus zika karena dapat membuat bayi terkena gangguan mikrosefali yang menyebabkan bayi lahir dengan ukuran kepala yang lebih kecil daripada ukuran kepala bayi normal.
- Gunakan lotion anti nyamuk untuk mencegah penularan virus zika.
- Gunakan pakaian yang menutupi badan saat tidur.
- Jika bisa, pastikan ada AC atau pendingin ruangan di rumah anda dan lindungi jendela serta tirai pintu dengan kawat nyamuk agar nyamuk tidak masuk ke dalam rumah.
Demikian informasi mengenai diagnosis virus zika, pengobatan serta cara mencegah penularan virus zika. Semoga dapat bermanfaat.