Diagnosis Dan Pengobatan Kleptomania
Jika gejala kleptomania ini terdapat pada teman atau keluarga Anda, maka bujuklah mereka agar mu diperiksa dan ditangani oleh dokter. Biasanya penderita kleptomania tidak mau untuk memeriksakan dirinya ke dokter, karena merasa malu dengan dirinya sendiri. Sebelum semakin parah, disarankan untuk segera diobati sebelum terlambat. Jika penderita kleptomania ini sedang naas dan tertangkap saat sedang melakukan aksinya, bisa jadi penderita tersebut harus berhadapat dengan hukum karena pencurian merupakan salah satu tindak kriminal. Lebih parahnya bisa dikeroyok masa seperti yang muncul di berita-berita. Bukan hanya Anda dan keluarga yang malu, namun hubungan Anda dengan lingkungan sosial pun bisa menjadi tidak baik, karena tidak semua orang paham mengenai kleptomania dan risiko dicap sebagai pencuri pun tidak bisa dihindari.
Saat mendiagnosis penderita kleptomania, dokter akan menarik kesimpulan dari keterangan yang langsung disampaikan oleh penderita atau dari kuisioner yang mereka isi. Seseorang bisa dikatakan positif kleptomania jika tidak bisa menahan rasa atau dorongan untuk mencuri barang-barang yang sebenaranya tidak mereka butuhkan dan hanya dilakukan untuk kepuasan semata saat melakukannya. Tindakan mereka pun tidak didasari oleh halusinasi atau rasa marah. Oleh karena itu penting dilakukan oleh dokter untuk memastikan bahwa tindakan pasien tersebut tidak terkait dengan kondisi lain selain kleptomania, seperti gangguan kepribadian antisosial atau bipolar. Mungkin pemeriksaan fisik juga diperlukan oleh dokter, hal tersebut untuk emastikan ada tidaknya penyakit medis yang mendasari adanya gejala atau tanda yang muncul pada pasien.
Pengobatan kleptomania umumnya ditangani dengan melakukan terapi psikologi oleh terkait yang juga dikombinasikan dengan pemberian obat. Namun, faktor yang lebih penting dalam kesembuhan kleptomania ini adalah keinginan kuat dari pasien untuk sembuh dan kebersediannya untuk mengikuti semua tahap dan saran yang diberikan oleh dokter. Jika pasien memiliki keinginan kuat untuk sembuh maka tidak menutup kemungkinan penderita kleptomania ini bisa sembuh dan tidak kambuh lagi. Dukungan dan semangat yang diberikan dari orang-orang terdekatnya juga menjadi faktor yang tidak kalah pentingnya dalam penyembuhan kleptomania ini.
Terapi perilaku kognitif adalah salah satu jenis terapi yang umumnya diterapkan dalam penanganan kleptomania ini. Metode tersebut diberikan kepada pasien dengan memberikan gambaran mengenai perbuatan yang dilakukannya serta akibat apa yang bisa dialaminya dari perbuatan tersebut. Dengan metode ini, pasien diharapkan bisa menilai secara objektif dan menyadari bahwa apa yang dilakukannya itu merupakan hal negatif. Selain metode kognitif, pasien juga akan diajarkan untuk melawan dan mengendalikan keinginannya dalam mencuri, misalnya dengan teknik relaksasi.
Obat-obatan yang mungkin diresepkan oleh dokter adalah SSRI (Selective Serotonin Reuptake Inhibitor). Dokter juga mungkin memberikan obat opioid antagonist. Sama halnya dengan metode terapi kognitif, pemberian obat-obatan ini juga bertujuan untuk menurunkan dorongan dan rasa senang yang timbul dari penderita kleptomania saat mencuri. Dokter mungkin saja memberikan obat lain jika kondisi kleptomania itu dipicu oleh gangguan psikologis lainnya seperti OCD Obsessive-Compulsive Disorder atau depresi.
By Rizka Ardiana - Kesehatan Rabu, 28 Desember 2016 08:08:54