Penyebab dan Diagnosa Penyakit Konjungtivitis
Konjungtivitis dapat dikenali dari gejala-gejala yang umum terjadi, yaitu mata berair dan terasa gatal. Jika konjungtivitis disebabkan oleh alergi, terkadang akan muncul lapisan lengket pada bulu mata dan mata berubah warna menjadi merah. Jika anda mengalami gejala-gejala tersebut silahkan lakukan pemeriksaan ke dokter untuk mengetahui diagnosa dan jenis konjungtivitis apa yang di derita oleh pasien. Hal ini penting mengingat beda jenis konjungtivitis maka beda pula pengobatannya.
Dokter memberikan diagnosa dengan melakukan pemeriksaan pada mata dan menanyakan gejala-gejala yang dialami pasien. Dari sanalah bisa diketahui jenis konjungtivitis apa yang diderita oleh pasien. Jika gejala yang dialami cukup parah, disarankan untuk segera menghubungi oftalmologis atau dokter spesialis mata. Umumnya dokter akan mengambil sample cairan kental dari mata yang terinfeksi untuk dianalisis lebih lanjut.
Gejala konjungtivitis dikatakan parah dan memerlukan pemeriksaan lanjutan, jika :
- Keratitis, yaitu kornea mata membengkak dan muncul luka terbuka.
- Iritis, membengkaknya lapisan tengah mata yang menyebabkan pasien mengalami sakit kepala, mata berair dan terasa sakit.
- Menderita glaukoma akut yang menyebabkan munculnya tekanan pada mata dan rasa sakit.
- Jika bayi yang baru lahir terkena konjungtivitis infektif, pemeriksaan harus segera dilakukan oleh dokter spesialis mata.
Berdasarkan penyebabnya, konjungtiviti dibagi menjadi beberapa jenis yaitu konjungtivitis alergi disebabkan oleh mata terkena alergen yang menyebabkan terjadinya alergi, konjungtivitis iritasi yang disebabkan karena mata terkena iritasi dari zat-zat kimia yang bisa membuat mata menjadi iritasi. Dan konjungtivitis infektif yang disebabkan oleh infeksi dari virus atau bakteri. Beberapa faktor yang dapat meningkatkan seseorang terkena konjungtivitis infektif, diantaranya adalah :
- Penderita diabetes atau penyakit lain yang membuat sistem kekebalan tubuh jadi menurun. Hal ini dikarenakan seseorang yang sistem kekebalan tubuhnya menurun lebih mudah terkena infeksi.
- Berada di tempat yang ramai, di ruang publik yang rentan menjadi tempat infeksi dari virus atau bakteri seperti kereta dan bus.
- Anak-anak usia sekolah yang rentan terkena infeksi di sekolah.
- Orang tua yang sudah lanjut usia, karena kekebalan tubuhnya sudah menurun.
- Sedang mengalami blefaritis. Yaitu peradangan pada sisi kelopak mata yang disebabkan oleh infeksi bakteri.
- Baru saja mengalami infeksi saluran pernafasan
- Mengkonsumsi obat-obatan yang bisa menurunkan sistem kekebalan tubuh, misalnya kortikosteroid atau lebih sering dikenal dengan nama steroid.
By Sri Maryati - Penyakit Rabu, 28 Desember 2016 08:48:42