Penyebab Hipertensi Sekunder dan Cara Mengatasinya
Penyebab Hipertensi Sekunder dan Cara Mengatasinya
Hipertensi atau tekanan darah tinggi umumnya diderita oleh seseorang dalam rentang usia 40 tahun ke atas. Oleh karena itu, orang dewasa usia 40 tahun ke atas dianjurkan untuk memeriksakan tekanan darahnya secara rutin karena lebih berisiko mengalami penyakit kardiovaskular seperti serangan jantung dan stroke.
Seperti yang telah kita ketahui, hipertensi dapat disebabkan oleh beberapa hal. Hipertensi yang disebabkan oleh kondisi dasar tertentu disebut dengan hipertensi sekunder. Adapun penyebab hipertensi sekunder atau kondisi dasar tersebut di antaranya :
- Diabetes mellitus atau penyakit gula darah.
- Penyakit ginjal.
- Obat-obatan tertentu, seperti pil kontrasepsi, analgesik atau obat pereda sakit, serta obat pilek.
- Penyempitan arteri yang mengalirkan darah ke ginjal.
- Gangguan hormon, khususnya tiroid.
Jika hasil diagnosis ternyata Anda menderita hipertensi, ada beberapa contoh kondisi yang mungkin menjadi pertimbangan dalam proses pengobatan, yaitu:
- Jika tekanan darah Anda 160/100 mmHg atau lebih, tekanan darah tersebut dikategorikan ke dalam tekanan darah yang sangat tinggi. Segera lakukan perawatan secepatnya untuk mengurangi risiko serangan jantung dan stroke.
- Jika tekanan darah Anda 140/90 mmHg atau lebih, tekanan darah tersebut dikategorikan ke dalam tekanan darah yang tinggi. Tekanan darah tersebut dinilai memiliki risiko penyakit kardiovaskular setelah 10 tahun ke depan. Yang perlu Anda lakukan adalah mengonsumi obat-obatan serta mengubah gaya hidup agar lebih sehat.
- Jika tekanan darah Anda 130/80 mmHg atau lebih sedikit, tekanan darah tersebut memiliki risiko penyakit kardiovaskular yang rendah. Anda bisa menurunkan tekanan darah tersebut hanya dengan mengubah gaya hidup lebih sehat.
Pengobatan yang efektif bagi penderita hipertensi adalah dengan mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat dan mengonsumsi obat anti hipertensi. Contoh gaya hidup yang lebih sehat dapat dilakukan melalui cara-cara sederhana seperti berikut:
- Mengonsumsi makanan sehat dan rendah lemak secara seimbang.
- Mengurangi konsumsi garam. Dianjurkan hanya mengonsumsi satu sendok teh per hari atau bahkan kurang dari itu.
- Aktif berolahraga ataupun melakukan terapi relaksasi seperti yoga.
- Meditasi untuk menghilangkan stress.
- Jaga berat badan agar tidak menjadi obesitas.
- Berhenti merokok karena akan meningkatkan peluang munculnya penyakit lain seperti penyakit jantung dan paru-paru secara drastis.
- Mengurangi konsumsi minuman kaya kafein, seperti kopi dan teh.
By Nida Saripah - Penyakit Kamis, 29 Desember 2016 13:34:07