Mengenal Cara Diagnosis Dan Pengobatan Osteoporosis Secara Medis
Osteoporosis adalah satu jenis penyakit tulang yang pada umumnya di derita oleh orang yang telah berusia lanjut. Penyebab osteoporosis sendiri di sinyalir di akibatkan oleh kepadatan tulang yang semakin berkurang seiring bertambahnya usia, terutama pada bagiang panggul, lengan, tulang belakang dan lutut. Pada umumnya, penyakit osteoporosis yang di alami oleh seseorang baru terdiagnosa setelah terjadinya keretakan tulang. Baru setelah iitu, pemeriksaan akan di lakukan dengan rontgen atau sinar-X yang berguna untuk mengidentifikasi keretakan tulang. Namun metode tersebut tidak dapat mengukur kepadatan tulang.
Jika anda bersiko mengalami osteoporosis maka dokter akan menyarankan untuk melakukan pemeriksaan untuk mendaptkan diagnosis osteoporosis yang tepat. Adapun beberapa prosedur pemeriksaan tersebut meliputi:
- Pemindaian DEXA : Prosedur ini bertujuan untuk mengukur kepadatan mineral tulang (bone mineral density/BMD), dengan menggunakan absorpsiometri sinar X dengan energi ganda. Jika hasilnya di atas Standar Deviasi (SD)(-1) berarti normal antara SD (-1) dan (-2,5) di klasifikasikan sebagai osteopenia (kepadatan tulang lebih rendah dari rata-rata, namjun belum serendah tulang osteoporosis). Sedangkan jika hasilnya di bawah DS (-2,5) maka anda di pastikan menderita osteoporosis.
- FRAX : adalah suatu program yang dapat memprediksi keretakan tulang. Alat kalkulasi ini di peruntukkan bagi pasien berusia antara 40-90 tahun. Bahkan kehebatan dari prosedur ini bisa menghitung resiko keretakan tulang anda untuk 10 tahun kedepan. WHO (World Health Organization) te;ah mengembangkan alat ini berdasarkan kriteria tiap negara termasuk Indonesia.
Adapun penangan bagi penderita osteoporosis adalah mengutamakan langkah-langkah untuk menghindari penderita mengalami jatuh ataupun keretakan. Berikut adalah langkah awal yang di sarankan oleh penderita osteoporosis serta orang yang telah lanjut usia dan orang-orang yang beresiko terhadap kondisi ini:
- Jaga tubuh anda tetap bugar dengan tetap melakukan olahraga dan juga mengatur pola makan.
- Segera berkonsultasi ke dokter jika anda mulai sulit berdiri dengan tegap.
- Mencegah dan mengurangi resiko retak tulang yang dapat terjadi akibat jatuh.
Jika anda telah mengalami retak tulang atau anda adalah seorang penderita osteopososis, ada baiknya jika anda segera melakukan pengobatan. Hal tersebut bertujuan untuk menghindari keretakan tulang yang lebih parah di masa mendatang. Pengobatan osteoporosis biasa di di sesuaikan berdasarkan usia, kepadatan tulang dan faktor resiko keretakan.
Pengobatan osteoporosis secara medis di bagi ke dalam 2 bagian, yaitu pengobatan bersifat hormon dan bersifat non hormon.
1. Obat-obatan yang bersifat non hormon, meliputi kalsium dan vitamin D (600 IU atau 15 mikrogram untuk dorang dewasa di atas 20 tahun, 800 IU atau 20 mikrogram untuk manula diatas 70 tahun), bisphosphonate, strontium ranelate.
2. Obat-obatan yang bersifat hormon, meliputi Selective Estriogen Receptor Modulators (SERMs), terapi penggantian hormon, testosteron, horon paratiroid dan kalsitonin.
Untuk pengobatan osteoporosis yang anda alami, dokter akan menyarankan salah satu dari pengobatan diatas, yang mana telah disesuaikan dengan diagnosis, penyebab dan gejala osteoporosis yang anda alami. Dan perlu untuk anda ketahui, pengobatan osteoporosis ini juga tidak luput dari berbagai efek samping. Seperti diantaranya dapat menimbulkan iritasi pada kerongkongan, kesulitan menelan, sakit perut, nekrosisi pada rahang, mual mntah dan juga diare.
By Nida Saripah - Penyakit Sabtu, 14 Januari 2017 08:55:40