Mengenal Jenis Kanker yang Sering Menyerang Anak
Kanker merupakan salah satu penyakit yang paling ditakuti. Bukan hanya penyakit orang dewasa, kini kanker juga bisa menyerang pada anak-anak meskipun jumlahnya memang tidak terlalu banyak.
Hampir setiap sel pada tubuh manusia bisa berkembang secara tidak normal menjadi tumor dan kanker. Namun, jenis kanker pada anak biasanya berbeda dengan kanker yang dialami oleh orang dewasa. Jika kanker pada orang dewasa disebabkan oleh pola makan dan gaya hidup yang tidak sehat, sedangkan kanker pada anak dipicu oleh adanya mutasi gen. Hal tersebut menyebabkan perubahan DNA dari sel tubuh sejak dilahirkan, atau bahkan saat anak masih dalam kandungan.
Kelainan genetik dalam keluarga seperti Down Syndrome dan sindroma familial lainnya juga bisa meningkatkan risiko kanker pada anak. Sangat jarang kasus kanker pada anak disebabkan karena orangtua memiliki gen kanker, tetapi mutasi gen bisa terjadi akibat radiasi dan paparan rokok saat anak masih dalam kandungan. Berikut ini jenis kanker yang sering menyerang anak :
Neuroblastoma (kanker saraf)
Kanker yang menyerang jaringan saraf simpatis ini mendominasi 10% dari seluruh kasus kanker pada anak. Kebanyakan kasus ini ditemukan pada bayi baru lahir hingga usia 4 tahun dengan perbandingan kasus pada anak laki-laki 1.2 kali lebih banyak dibandingkan anak perempuan. Ciri-ciri yang menandakan gejala awal neroblastoma antara lain benjolan diperut serta perdarahan pada mata. Perdarahan pada mata akan memberi warna kebiruan di sekitar kantong mata, sehingga disebut sebagai sindrom mata rakum (racoon's eye syndrome).
Retinoblastoma (kanker mata)
Jenis kanker yang menyerang mata ini umumnya ditemukan pada bayi atau anak sekitar usia 2 tahun. Retinoblastoma bisa dikenali dengan adanya kejanggalan pada mata anak, atau warna merah pada pupil akibat darah dibagian belakang mata. Orang tua sebaiknya waspada jika mata anak terlihat seperti mata kucing atau memantulkan cahaya warna putih ketika terkena cahaya lampu atau flash.
Limfoma Malignum
Kanker yang menyerang jaringan limfoid ini paling sering ditemukan pada anak usia 7-10 tahun. Anak laki-laki cenderung lebih rentan dibandingkan dengan anak perempuan untuk terkena jenis kanker ini, dengan perbandingan antara 2.5 berbanding 1.
Ciri-ciri awalnya adalah benjolan sebesar 2 cm atau lebih di sekitar leher, ketiak dan pangkal paha tanpa disertai nyeri. Benjolan itu sering mendesak rongga dada sehingga menyebabkan penderita mengalami sesak napas.
Leukemia (kanker darah)
Dibandingkan dengan jenis kanker lainnya, leukemia atau kanker darah putih merupakan jenis kanker yang paling banyak ditemukan pada anak-anak. Berdasarkan perkembangan penyakitnya, leukemia akut lebih banyak menyerang anak-anak dibandingkan dengan leukemia kronis.
Gejala yang perlu diwaspadai pada leukemia adalah pucat atau lesu, demam tanpa sebab yang jelas serta perdarahan, baik berupa mimisan ataupun bintik-bintik merah di kulit seperti pada demam berdarah. Jika Anda menemukan gejala tersebut, segera bawa anak ke dokter untuk mengetahui penyebabnya.
Jika anak terlambat mendapatkan pengobatan, maka sel-sel kanker bisa menyebar ke hati dan ginjal, sehingga perut anak tampak membesar. Persebaran sel kanker pada leukemia juga bisa mencapai tulang, gusi, dan bahkan buah zakar pada anak laki-laki.
Osteosarkoma (kanker tulang)
Jenis kanker ini biasanya ditemukan pada anak yang memasuki masa pubertas dan usia remaja. Kanker ini dapat terjadi pada ujung tulang pipa kaki dan tangan (osteosarcoma) dan tulang pipih, seperti pada pinggang dan punggung (ewing sarcoma). Gejalanya biasanya berupa rasa nyeri pada malam hari atau saat menggerakkan tulang.
Wilms tumor (nephroblastoma)
Jenis kanker ini berkembang pada salah satu atau kedua ginjal. Biasanya ditemukan pada anak dengan usia 3-4 tahun. Gejalanya antara lain pembengkakan pada perut dekat ginjal, disertai demam, mual, dan kehilangan nafsu makan.
By Sri Maryati - Ibu Dan Anak Selasa, 17 Januari 2017 14:27:55