By Diane Rosse A.Md.Keb
Senin, 25 Juli 2016 13:32:32
Selamat siang, Retno.
Keputihan saat hamil merupakan hal yang normal. Hal ini disebabkan karna peningkatan kadar estrogen dan meningkatkan aliran darah ke vagina yang membuat frekuensi dan kadar keputihan semakin meningkat di masa kehamilan.
Jika keputihan yang dialami berwarna jernih atau putih dan tanpa bau, maka ini merupakan kondisi yang normal dan sehat. Namun, perubahan hormon dan bentuk tubuh membuat ibu hamil memang lebih cenderung mengalami infeksi vagina. Berikut ini keputihan yang dapat menjadi tanda terjadinya infeksi, diantaranya :
Vaginosis Bakterial
Kondisi ini terjadi ketikan perubahan hormon menyebabkan pertumbuhan bakteri yang berlebihan pada vagina. Kondisi ini dapat menyebabkan bayi lahir prematur atau lahir dengan berat badan kurang. Umumnya vaginosis bakterial di sertai dengan gejala gatal di sekitar vagina, keluarnya cairan berwarna abu-abu keputihan, dan nyeri saat buang kecil.
Infeksi Jamur
Peningkatan kadar hormon estrogen dan progesteron juga akan meningkatkan pertumbuhan Candida yang berlebih, yaitu jamur yang tumbuh alami pada vagina. Gejalanya diantaranya :
- Keluarnya cairan berwarna putih kekuningan, berbau ataupun tidak.
- Nyeri saat melakukan hubungan seksual.
- Vagina atau labia memerah dan bengkak.
- Nyeri dan gatal pada vagina.
- Vagina terasa terbakar saat buang air kecil.
- Penanganan umumnya dilakukan dengan krim atau obat-obatan antijamur.
Trikomoniasis
Parasit ini hidup di dalam vagina dan ditularkan melalui hubungan seksual. Gejalanya yaitu timbulnya cairan berbusa berwarna kuning kehijauan dan berbau busuk, serta sensasi rasa gatal dan terbakar saat melakukan hubungan seksual.
Grup B Strep (GBS)
Gejala kondisi ini umumnya sama dengan gejala pada pengidap infeksi saluran kencing seperti urine yang berwarna keruh, sensasi terbakar saat buang air kecil, dan mendadak merasa sangat ingin buang air kecil.
Untuk mengetahui kondisi yang Anda alami, sebaiknya lakukan pemeriksaan lebih lanjut ke dokter. Semoga bermanfaat.